Jokowi Tak Sabar Lagi Hingga Minta Turunkan Kasus Covid-19 di Jatim dalam 2 Minggu, Begini Respons Risma...

Jumat, 26 Juni 2020 | 13:01
Kompas.com

Presiden Jokowi saat Bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah.

Fotokita.net - Presiden Jokowi memberi waktu dua pekan bagi Jatim untuk menurunkan secara signifikan angka Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat pertemuan dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama kepala daerah di Jatim yang hadir secara virtual.

Presiden Joko Widodo mendapatkan laporan bahwa 70 persen warga di Jawa Timur tidak mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Baca Juga: Kesabarannya Hampir Habis Lihat Jawa Timur Jadi Hotspot Baru, Presiden Jokowi Ultimatum Khofifah untuk Segera Turunkan Kasus dalam Waktu Singkat: 'Jangan Merasa Normal-normal Saja'

Laporan ini diterima Jokowi saat ia mengunjungi posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020).

"Tadi disampaikan oleh gugus tugas bahwa masih 70 persen yang enggak pakai masker. Ini angka yang gede banget," kata Jokowi.

Jokowi pun meminta pemerintah dan gugus tugas daerah untuk lebih berupaya meningkatkan lagi kesadaran masyarakat Jatim akan bahaya virus corona.

Baca Juga: Indonesia Tembus Angka 50 Ribu Kasus Positif Corona, Kini Ada 27 RW di DKI Jakarta yang Masuk Zona Merah: Gelombang Pertama Belum Juga Selesai?

Juga menggencarkan sosialisasi terkait pentingnya protokol kesehatan mulai dari memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan dengan sabun. Guna mengefektifkan sosialisasi ini, Jokowi pun meminta tokoh masyarakat dilibatkan.

"Saya minta kita semuanya mengajak tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat untuk menyosialisasikan mengenai protokol kesehatan," ucap Jokowi.

Baca Juga: Tak Puas dengan Penjelasan Jokowi, Susi Pudjiastuti Kembali Serang Pemerintah: Pendapatan Ekspor Benih Lobster Lebih Murah dari Peyek Udang

Selain itu, Jokowi juga meminta Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Nasional untuk mengirimkan bantuan masker bagi warga Jawa Timur.

"Hari ini saya minta Gugus Tugas Nasional, Pak Menkes, kirim masker sebanyak-banyaknya ke Surabaya, ke Jawa Timur," kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga turut menyinggung kondisi Jawa Timur yang saat ini menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian paling tinggi di Indonesia.

Pada Rabu kemarin, misalnya, dilaporkan ada penambahan 183 kasus positif. Jokowi memberi waktu dua minggu bagi Jawa Timur untuk mengendalikan laju penularan virus corona.

Baca Juga: Inilah 8 Minuman Paling Aneh dan Menjijikan, Tapi Masih Juga Diminum, Berani Coba?

"Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," kata Jokowi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuannya dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan peringatannya.

Baca Juga: Setelah Sempat Maju Mundur, Menkeu Sri Mulyani Pastikan Gaji ke-13 PNS Cair Tahun Ini, Catat Waktu dan Besarannya

Jokowi meminta kepada semua pihak untuk memiliki perasaan yang sama soal penangan Covid-19, khususnya di Provinsi Jawa Timur.

"Yang pertama saya ingin mengingatkan kepada kita semua agar memiliki sebuah perasaan yang sama."

Baca Juga: Prajurit Andalannya Gugur di Kongo, Begini Respon KSAD Andika Perkasa: 'Kami Ingin Dapat Kronologi Sebenarnya'

"Kita ini sedang menghadapi sebuah krisis kesehatan dan juga sekaligus ekonomi.

"Perasaan harus sama, jangan sampai ada yang masih memiliki perasaaan kita normal-normal saja," ujarnya dikutip dari siaranBreaking News KompasTV, Kamis (25/6/2020).

Jokowi menjelaskan kondisi di atas tidak hanya dialami oleh Indonesia saja.

Baca Juga: Aksi Gagah Berani Pasukan TNI Hadang Tank Israel Dapat Pujian Dunia, Ternyata Begini Rincian Gaji Prajurit dari Tamtam Hingga Jenderal

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah yang jatuh bertepatan pada Minggu (24/5/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Melainkan juga 215 negara lainnya juga terdampak Covid-19 baik dari segi kesehatan maupun ekonominya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menekankan, perasaan yang sama dalam memandang Covid-19 sebagai krisis tidak hanya dimiliki oleh pemangku kepentingan ataustakeholdersaja.

Melainkan juga masyarakat juga harus memiliki perasaan ini.

"Sehingga kita mengajak sama agar memiliki perasaan yang sama kita memiliki sebuah masalah yaitu urusan Covid-19."

Baca Juga: Baru Saja Pasukan TNI Dapat Pujian Dunia Gegara Aksi Berani di Israel, Tiba-tiba Menlu Retno Ucapkan Belasungkawa untuk Personel TNI yang Bertugas di Kongo, Ada Apa?

"Ini jangan ada masyarakat yang memiliki perasaan masih-masih normal saja."

"Kemana-mana tidak pakai masker, lupa cuci tangan sehabis berkegiatan, masih berkerumun di dalam kerumunan yang tidak perlu, ini terus kita ingatkan," imbuh Jokowi.

Jokowi dalam pertemuannya juga mengingatkan adanya dampak krisis ekonomi global karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kapal Perangnya Sudah Saling Todong dengan Armada Laut China, Kini Amerika Siagakan 3 Kapal Induk di Mulut Laut China Selatan, Perang di Ujung Senjata?

Salah satu kota di Jatim yang diketahui dengan kasus Covid-19 tertinggi adalah Kota Surabaya.

Terkait permintaan Jokowi, Risma mengatakan, pihaknya terus bekerja agar pandemi dapat dikendalikan.

"Kita kerja mulai kemarin-kemarin, kita terus bekerja," kata Risma saat ditemui di kediaman wali kota, dikutip dari Surya, Kamis (25/6/2020).

Baca Juga: Negara Lain Sibuk Corona Amerika Siap Perang, Operasi Tempur Kapal Induknya Segera Digelar di Laut China Selatan, Jet Tempur F-22 Paman Sam Cegat Pesawat Patroli Rusia di Wilayah Ini

Risma menjelaskan, untuk saat ini kasus penularan di Surabaya banyak terjadi di lingkungan keluarga.

Artinya, ketika ada satu orang yang positif, dalam satu keluarga bisa menulari anggota keluarga lain.

Untuk itu, Risma meminta jajarannya segera mengisolasi atau melakukan rawat inap langsung bagi warga yang ditemukan terpapar.

Ini dilakukan untuk mengurangi risiko penularan. "Jadi misalnya satu keluarga itu ada yang positif, itu harus bisa mengajak untuk rawat inap, supaya enggak nulari keluarganya," ucap Risma.

Pemkot Surabaya juga akan fokus pada kawasan tertentu yang butuh penanganan khusus, misalnya di sekitar Kecamatan Gubeng dan Tambaksari.

Di dua daerah ini didapati banyak warga yang reaktif saat pemeriksaan massal di kota pahlawan.

Baca Juga: Setelah Sempat Maju Mundur, Menkeu Sri Mulyani Pastikan Gaji ke-13 PNS Cair Tahun Ini, Catat Waktu dan Besarannya

Untuk itu, dalam waktu dekat Risma bakal melakukan komunikasi khusus dengan semua RT/RW di dua kecamatan tersebut.

Terlebih lagi, di kawasan itu terdapat banyak rumah kos yang tersebar di sana. Hal itu pula yang bakal dikomunikasikan khusus dengan RT/RW setempat.

Baca Juga: Satu Per Satu Anggota Keluarga Positif Corona Sehabis Gelar Pesta Pernikahan, Ibu Pengantin Meninggal dan Ayah Kandung Kritis, Begini Kronologinya

Sonora.ID/Budi Santoso

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali melakukan kunjungan dan memantau sejumlah rumah sakit (RS) di Kota Pahlawan dalam penanganan Covid-19.

"Kita butuh penanganan khusus untuk itu," ujar Risma yang juga merupakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya.

Apalagi, rencananya mulai Jumat, BNPB akan kembali melakukan pemeriksaan massal di Surabaya.

Baca Juga: Indonesia Disebut Bisa Jadi Hotspot Virus Corona Dunia, Jokowi Mendadak Minta Anak Buahnya Beri Perhatian Khusus Pada 3 Provinsi Ini

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu unit mobil pemeriksaan dari BNPB di Surabaya sempat pamit dari "Kota Pahlawan".

Hal itu bakal banyak membantu, selain Pemkot Surabaya yang saat ini tengah menyiapkan laboratorium.

Baca Juga: Pecah Perang? Tak Tahan Lagi dengan Ulah Tiongkok di Laut China Selatan, Amerika Gelar Operasi Tempur 2 Kapal Perangnya Sementara 3 Kapal Induk Sudah Berjaga di Bibir Perairan Konflik Itu

(Kompas.com/Surya.co.id)

Tag

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma