Sering Dipakai Setiap Hari, Ternyata Benda yang Wajib Ada di Kamar Mandi Ini Bisa Tularkan Virus Corona, Begini Penjelasan Ahli

Minggu, 21 Juni 2020 | 20:46
Freepik

Flush Toilet

Fotokita.net -Saat ini wabah virus corona masih menjadi momok besar bagi seluruh warga dunia. Maklum, selain belum ada obat yang terbukti ampuh untuk menyembuhkan penyakit Covid-19, vaksin untuk menangkal virus ini pun belum lagi ditemukan.

Virus corona yang telah menginfeksi jutaan penduduk dunia telah merenggut banyak nyawa. Saat ini para pakar kesehatan gencar meminta warga hidup dengan protokol kesehatan dan memperhatikan kebersihan dalam keseharian.

Kita semua tahu, feses membawa banyak jenis patogen (agen biologis yang menyebabkan penyakit).

Baca Juga: Dulu Jadi Pejabat dengan Sederet Prestasi Hingga Bikin Jokowi Jatuh Hati, Kini Mantan Menteri Ini Pilih Jadi Petani Sayur di Antara Hutan Beton Jakarta, Tak Sengaja Dia Pun Bongkar Besarnya Uang Pensiun

Bahkan, ada beberapa indikasi virus SARS-CoV-2 yang bertanggung jawab pada penyakit Covid-19 juga dapat ditemukan di feses.

Hal ini memberi satu alasan lagi untuk kita selalu mencuci tangan secara menyeluruh.

Namun, bagaimana dengan toilet itu sendiri?

Apakah dapat menyebabkan patogen penyebab penyakit?

Baca Juga: Awalnya Bahagia Gelar Pesta Pernikahan di Tengah Pandemi, Kini Keluarga Pengantin Berduka Setelah Satu Per Satu Kerabatnya Positif Covid-19, Bahkan Ada yang Meninggal

Studi terbaru yang memodelkan dinamika fluida menemukan bahwa flush atau siraman di toilet dapat menyebarkan droplet atau tetesan dari feses hingga ketinggian satu meter ke udara.

Bahkan, partikel terkecil dalam droplet seperti virus dapat berada di udara selama satu menit.

"Jika toilet sering digunakan, seperti toilet di rumah saat semua anggota keluarga secara bergantian menggunakan toilet atau toilet umum, maka kecepatannya akan semakin tinggi," ujar Ji-Xiang Wang dari Yangzhou University, China.

Baca Juga: Terang Saja Ahli UI Langsung Tepok Jidat, Ternyata Pemerintah Lebih Memilih Cara Ini Buat Melawan Covid-19 Ketimbang Medis: 'Pantesan Ambyar'

pixabay.com
pixabay.com

Tes virus corona (ilustrasi)

Diwartakan Science Alert, Jumat (19/6/2020), dengan menggunakan dinamika fluida komputasi, para ahli mensimulasikan bagaimana droplet di toilet menyebar ke udara saat disiram.

Dalam simulasi mereka, tim membandingkan dua jenis siraman toilet. Siraman toilet pertama memiliki saluran masuk tunggal yang mengisi kloset hanya dari satu sumber air.

Baca Juga: Viral Strategi Melawan Covid-19, Ternyata Pemerintah Pakai 80% Psikologi yang Dianggap Meningkatkan Imunitas, Sisanya Medis: 'Pantesan Ambyar'

Siraman toilet kedua memiliki dua lubang masuk simetris agar air menyiram kloset dari seluruh tepian bagian bawah.

"Model volume of fluid (VOF) digunakan untuk mensimulasikan dua proses pembilasan umum dan metode model fase disktrit (DPM) VOF digunakan untuk memodelkan lintasan partikel aerosol selama disiram," tulis tim dalam studi mereka yang terbit di jurnal Physics of Fluids.

"Hasil simulasi mengkhawatirkan. Berdasar partikel virus yang diamati, sekitar 40 sampai 60 persen partikel mencapai bagian kursi toilet," imbuh penulis dalam laporannya.

Baca Juga: Sempat Diminta Dihapus Petugas, Fotografer Ini Akhirnya Berhasil Selundupkan Foto-foto yang Dilarang untuk Dipotret di Korea Utara, Inilah Deretan Karya Visualnya

iStockphoto
Cunaplus_M.Faba/iStockphoto

Tombol flush toilet.

Namun penting diingat, tim melakukan uji coba dengan cairan dan aerosol (partikel zat yang ada di udara atau gas).

Mereka tidak benar-benar menguji apakah partikel virus yang terbang di udara dan mendarat di bantalan toilet akan membuat kita sakit.

Baca Juga: Dari Dulu Senang Klaim Warisan Budaya Indonesia, Tiba-Tiba Malaysia Mencak-mencak Begitu Tahu Kebudayaan Mereka Didaftarkan Negara Tetangganya, Jadi Contoh Karma Masa Lalu?

Dari temuan ini, kita memiliki solusi sederhana untuk menghindari pusaran tetesan feses dengan cara menutup tutupnya sebelum disiram.

Namun sayangnya, banyak jenis toilet yang tidak memiliki penutup.

"Banyak orang menggunakan toilet umum. Dengan demikian, kasus yang dikonfirmasi mungkin dapat menyebabkan sejumlah besar infeksi. Untuk alasan ini, penelitian terkait toilet dalam konteks pencegahan epidemi sangat penting," tulis ahli.

Baca Juga: Dulu Tolak Mentah-mentah Kedatangan TKA China, Gubernur Sultra Akhirnya Izinkan Pekerja Migran Negeri Tirai Bambu Masuk ke Wilayahnya: Kena Semprit Menko Luhut Binsar?

Saat menggunakan toilet umum, ada beberapa hal yang disarankan peneliti agar kita terhindar dari droplet feses.

Pertama, bersihkan bantalan dudukan toilet sebelum menggunakannya.

Kedua, tutup penutupnya saat menyiram toilet. Ketiga, cuci tangan dengan sabun setelah dari toilet.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma