Fotokita.net -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan ganjil genap di pasar tradisional yang berada di bawah pengelolaan Perumda Pasar Jaya.
Gage diterapkan mulai 15 Juni 2020 kemarin. Gage yang dimaksud adalah toko atau kios di pasar yang buka berdasarkan nomor.
Bagi kios dengan nomor ganjil hanya bisa dibuka atau berdagang saat tanggal ganjil, begitu pun dengan nomor genap.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, ganjil genap harus diterapkan di pasar tradisional di Jakarta.
Menurut dia, ganjil genap di pasar merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan pedagang dan pembeli.
"Harus gage. Karena memang saat ini kapasitasnya hanya 50 persen dulu demi keselamatan pedagang juga. Jadi ini bukan semata mata gage, ini adalah soal keselamatan pedagang, keselamatan pembeli," ucap Anies di Stasiun Sudirman, Rabu (17/6/2020).
Anies pun memberikan pilihan kepada pedagang apakah mau menerapkan ganjil genap saat ini atau justru seluruh kios di pasar tidak dibuka.
"Jadi saya sampaikan kepada pedagang, pilihannya sederhana gage sekarang atau tidak buka sama sekali. Kalau mau ikut gage, kita buka sekarang, kalau tidak, tidak buka. Mereka kemudian ikut gage," tuturnya.

:quality(100)/photo/2020/06/15/4276060534.jpg)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau kondisi di Stasiun Bogor, Senin (15/6/2020).
Perumda Pasar Jaya pun bakal menerapkan sejumlah protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Pemberlakuan pembatasan jam operasional aktivitas pasar pukul 06.00 sampai dengan 14.00 WIB," ucap Humas Perumda PD Pasar Jaya, Amanda Gita dalam keterangannya, Sabtu (13/6/2020).
Pedagang pasar tradisional di DKI Jakarta yang positif terpapar Covid-19 sebanyak 64 orang.
Adapun, berdasarkan data Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (IKAPPI) hingga Selasa (16/6/2020), ada 64 pedagang pasar tradisional di Ibu Kota yang terpapar Covid-19.
Berikut data 64 pedagang dari pasar tradisional di Jakarta yang terjangkit Covid-19:
1. Pasar Kramat Jati: 3 orang
2. Pasar Perumnas Klender: 18 orang
3. Pasar Mester, Jatinegara: 1 orang
4. Pasar Serdang, Kemayoran: 23 orang
Pasar Kebayoran Lama, Jumat (31/1/2020)
5. Pasar Kedip, Kebayoran Lama: 2 orang
6. Pasar Rawa Kerbau: 14 orang
7. Pasar Lontar: 1 orang
8. Pasar Obor, Cijantung: 1 orang
9. Pasar Grogol: 1 orang.
Wakil Camat Kebayoran Lama Sidik Rayanta mengatakan, Pasar Kebayoran Lama akan ditutup mulai Kamis (18/6/2020).
Penutupan dilakukan setelah 14 pedagang dinyatakan positif Covid-19 usai mengikuti pemeriksaan kesehatan dengan uji swab di Pasar Kebayoran Lama, beberapa hari lalu.
"Jumlah yang mengikuti swab 59 orang, jumlah positif sebanyak 14 orang, dan jumlah yang negatif sebanyak 45 orang," kata Sidik saat dihubungi, Rabu (17/6/2020).
Dengan adanya kasus positif ini, Pasar Kebayoran Lama akan ditutup selama tiga hari dan akan kembali dibuka pada 20 Juni mendatang.
Rencananya, petugas Palang Merah Indonesia melakukan disinfeksi di Pasar Kebayoran Lama pada hari pertama penutupan.
"Pengawasan dan penindakan terhadap pelanggar PSBB transisi tetap berjalan," tambah Sidik.
Dia berharap penutupan pasar dan penyemprotan disinfektan dapat memotong mata rantai Covid-19 di kawasan pasar.
(Kompas.com)