Bukan Isapan Jempol, Baru 4 Hari Sistem Ganjil Genap Diterapkan, 14 Pedagang di Pasar Tradisional Ini Terbukti Positif Covid-19

Kamis, 18 Juni 2020 | 12:24
Kompas.com/Garry Lotulung

Suasana pasar tradisional di Jakarta

Fotokita.net -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan ganjil genap di pasar tradisional yang berada di bawah pengelolaan Perumda Pasar Jaya.

Gage diterapkan mulai 15 Juni 2020 kemarin. Gage yang dimaksud adalah toko atau kios di pasar yang buka berdasarkan nomor.

Bagi kios dengan nomor ganjil hanya bisa dibuka atau berdagang saat tanggal ganjil, begitu pun dengan nomor genap.

Baca Juga: Terlanjur Leha-leha Dikira Dapat Fasilitas Gratis dari Pemerintah, Pasien Covid-19 Ini Syok Begitu Ditagih Rumah Sakit, Akhirnya Terpaksa Utang Ke Tetangga Buat Lunasi Rp 6,7 Juta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, ganjil genap harus diterapkan di pasar tradisional di Jakarta.

Menurut dia, ganjil genap di pasar merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan pedagang dan pembeli.

"Harus gage. Karena memang saat ini kapasitasnya hanya 50 persen dulu demi keselamatan pedagang juga. Jadi ini bukan semata mata gage, ini adalah soal keselamatan pedagang, keselamatan pembeli," ucap Anies di Stasiun Sudirman, Rabu (17/6/2020).

Baca Juga: Rupanya Bukanlah Wuhan, Sarang Virus Corona Terbesar di Dunia Justru Ada di Daerah yang Tak Terduga Ini: Ahli Minta Kita Tak Anggap Remeh

Anies pun memberikan pilihan kepada pedagang apakah mau menerapkan ganjil genap saat ini atau justru seluruh kios di pasar tidak dibuka.

"Jadi saya sampaikan kepada pedagang, pilihannya sederhana gage sekarang atau tidak buka sama sekali. Kalau mau ikut gage, kita buka sekarang, kalau tidak, tidak buka. Mereka kemudian ikut gage," tuturnya.

Baca Juga: Bikin Merinding! Koma Selama 2 Bulan dengan Fungsi Paru-paru Tinggal 10 Persen, Pasien Covid-19 Ini Berhasil Lolos dari Kematian: Berangsur Pulih dan Detak Jantungnya Kembali Normal

TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau kondisi di Stasiun Bogor, Senin (15/6/2020).

Perumda Pasar Jaya pun bakal menerapkan sejumlah protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Pemberlakuan pembatasan jam operasional aktivitas pasar pukul 06.00 sampai dengan 14.00 WIB," ucap Humas Perumda PD Pasar Jaya, Amanda Gita dalam keterangannya, Sabtu (13/6/2020).

Pedagang pasar tradisional di DKI Jakarta yang positif terpapar Covid-19 sebanyak 64 orang.

Baca Juga: Tak Lagi Bisa Mengelak, China Terdiam Saat Amerika Keluarkan Foto Satelit yang Buktikan Kebohongan Mereka Soal Virus Corona: Selalu Sembunyikan Hal Ini dari Dunia

Adapun, berdasarkan data Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (IKAPPI) hingga Selasa (16/6/2020), ada 64 pedagang pasar tradisional di Ibu Kota yang terpapar Covid-19.

Berikut data 64 pedagang dari pasar tradisional di Jakarta yang terjangkit Covid-19:

1. Pasar Kramat Jati: 3 orang

2. Pasar Perumnas Klender: 18 orang

3. Pasar Mester, Jatinegara: 1 orang

4. Pasar Serdang, Kemayoran: 23 orang

Baca Juga: Fakta Baru, Virus Corona Menyebar Bukan Lagi Lewat Batuk Atau Bersin, Tapi Menular dari Rumah ke Rumah Hingga Pedagang Pasar Ikut Terinfeksi

Wayan Adhi

Pasar Kebayoran Lama, Jumat (31/1/2020)

5. Pasar Kedip, Kebayoran Lama: 2 orang

6. Pasar Rawa Kerbau: 14 orang

7. Pasar Lontar: 1 orang

8. Pasar Obor, Cijantung: 1 orang

9. Pasar Grogol: 1 orang.

Baca Juga: Dulu Tolak Mentah-mentah Kedatangan TKA China, Gubernur Sultra Akhirnya Izinkan Pekerja Migran Negeri Tirai Bambu Masuk ke Wilayahnya: Kena Semprit Menko Luhut Binsar?

Wakil Camat Kebayoran Lama Sidik Rayanta mengatakan, Pasar Kebayoran Lama akan ditutup mulai Kamis (18/6/2020).

Penutupan dilakukan setelah 14 pedagang dinyatakan positif Covid-19 usai mengikuti pemeriksaan kesehatan dengan uji swab di Pasar Kebayoran Lama, beberapa hari lalu.

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Kembali Tembus Angka 1.100, 8 Pasar Tradisional di Jakarta Bakal Ditutup Gegara Pedagangnya Positif Corona, Inilah Daftarnya

"Jumlah yang mengikuti swab 59 orang, jumlah positif sebanyak 14 orang, dan jumlah yang negatif sebanyak 45 orang," kata Sidik saat dihubungi, Rabu (17/6/2020).

Dengan adanya kasus positif ini, Pasar Kebayoran Lama akan ditutup selama tiga hari dan akan kembali dibuka pada 20 Juni mendatang.

Baca Juga: Dari Dulu Senang Klaim Warisan Budaya Indonesia, Tiba-Tiba Malaysia Mencak-mencak Begitu Tahu Kebudayaan Mereka Didaftarkan Negara Tetangganya, Jadi Contoh Karma Masa Lalu?

Rencananya, petugas Palang Merah Indonesia melakukan disinfeksi di Pasar Kebayoran Lama pada hari pertama penutupan.

"Pengawasan dan penindakan terhadap pelanggar PSBB transisi tetap berjalan," tambah Sidik.

Baca Juga: Dikira Cuma Sedikit Ternyata India Laporkan 20 Prajuritnya Tewas dalam Perang Tanpa Senjata di Perbatasan China, Mengapa Pertempuran Tangan Kosong Itu Baru Terjadi Sekarang?

Dia berharap penutupan pasar dan penyemprotan disinfektan dapat memotong mata rantai Covid-19 di kawasan pasar.

(Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya