Memilukan! Bertahun-tahun Kaya Raya dari Hasil Jualan Emas Hitam, Kini Presiden Ini Kebingungan Saat Rumah Sakit di Negaranya Butuh Listrik dan Air Bersih untuk Tangani Pasien Corona

Kamis, 04 Juni 2020 | 08:32
dw.com

Tanpa Listrik, Air Bersih, dan Sabun, Rumah Sakit Terburuk di Dunia Ini Terancam Kolaps Jika Harus Tangani Banyak Pasien Covid-19

Fotokita.net-Tentu, kita mengenal Venezuela. Salah satu negara di wilayah Amerika Selatan inibegitu menikmati uang hasil penjualan emas hitam itu saat berada di harga terbaiknya.

Sayangnya, pemerintah Venezuela tak menginvestasikan uang hasil penjualan minyak itu tak ke dalam ragam bisnis lainnya.

Akibatnya, fatal. Ketika harga minyak dunia terus merosot, Venezuela mengalami krisis ekonomi yang amat parah. Tiba-tiba, Venezuela menjadi negara gagal danbahkan sampai pernah mendapat predikat negara paling berbahaya di dunia.

Negara ini dikenal sebagai pemilik cadangan minyak dan gas bumi terbesar di seantero bumi. Itu sebabnya, ketika harga minyak dunia meroket, negara ini bergelimang uang.

Rakyatnya pun ikut menikmati lewat sederet subsidi yang dikucurkan oleh pemerintah mereka, termasuk fasilitas dan layanan kesehatan.

Baca Juga: Pasar dan Swalayan Kembali Ramai Menjelang Lebaran, Rupanya Masyarakat Indonesia Paling Suka Belanja Online Sehabis Lakukan Hal Ini : Begini Alasannya

Ya, pada 2018, berdasarkan survei Gallup, Venezuela berada di peringkat pertama dalam daftar negara paling berbahaya di dunia.

Di negarayang memiliki cadangan migas terbesar di dunia tersebut, 42 persen warganya menjadi korban pencurian dan 25 persen warganya pernah menjadi korban penyerangan.

Hal ini, seperti dibahas di awal artikel, dipicu oleh harga minyak yang anjlok, sementara negara itu sangat bergantung pada penjualan minyak mentah untuk membiayai segala kebutuhan negara.

Baca Juga: Sudah Terlanjur Masuk Perut, Pelanggan Sukses Bongkar Tindakan Sadis Pedagang Mie Gara-gara Hal Sepele Ini: Pakai Daging Manusia Sebagai Toppingnya

Mata uang negara ini pun menjadi sangat tidak berharga hingga membuat warganya memilih untuk menjadikannya sebagai kerajinan.

Alasannya? Uang tersebut justru lebih bernilai saat dijadikan kerajinan tangan.

Dan kini, saat harga minyak anjlok begitu dalam, bahkan dianggap sudah tidak bernilai sama sekali, Venezuela semakin jatuh ke dalam lubang krisis yang semakin dalam.

Saking frustasinya dengan krisis, negara ini berencana untuk membongkar brankas penuh emas yang bisa jadi menjadi salah satu sisa-sisa harta terakhirnya.

Baca Juga: Selamat dari Serangan Virus Corona Nan Ganas, Tapi Perempuan Cantik Ini Justru Meregang Nyawa Gara-gara Hal Sepele Ini Sewaktu Rayakan Masa Akhir Lockdown

AP Photo/Ariana Cubillos

SPBU di Venezuela menerima sistem barter BBM dengan rokok dan sembako.

Venezuela membuka brankas emasnya dan menyerahkan berton-ton emas batangan kepada sekutu lamanya Iran.

Venezuela menimbun sekitar 9 ton emas dengan nilai setara US$ 500 juta dan menyerahkan kepada Iran dengan mengikatnya pada sebuah jet.

Sumber Bloomberg menyebut, dana tersebut untuk pembayaran untuk bantuan Iran dalam menghidupkan kembali kilang penyulingan bensin Venezuela yang lumpuh.

Pengiriman emas tersebut mengakibatkan angka cadangan devisa Venezuela turun tajam.

Baca Juga: Sudah 7 Tahun Ditinggal Pergi Sang Ustaz Kondang Hingga Didekati Sederet Lelaki Tampan, Ternyata Perempuan Cantik Ini Masih Betah Menjanda: Dia Adalah Sosok yang Sempurna

via Grid.id
via Grid.id

Antrian masyarakat Venezuela untuk mendapatkan sembako murah dampak krismon di negara mereka, pemandangan yang akrab dengan keadaan Indonesia tahun 1998

Venezuela dilanda krisis dan hanya memiliki US$ 6,3 miliar aset mata uang keras. Angka ini terendah dalam tiga dekade.

Iran dan Venezuela memiliki hubungan cukup erat dan sama-sama memiliki sumber pendapatan dari minyak.

Kejatuhan harga minyak memperburuk kondisi ekonomi keduanya.

Bagi Iran kesepakatan dengan Venezuela akan memberikan sumber pendapatan baru.

Baca Juga: Selagi Antri Pesan Makanan di Restoran, Driver Ojol Ini Alami Kejang-kejang Hingga Pingsan. Saksi Mata Beberkan Kondisi Akhir Korban

kitco.com
kitco.com

Harga Minyak Makin Tak Bernilai, Negara Paling Berbahaya di Dunia Ini Terpaksa Bongkar Brankas Emas, Harta Terakhir?

Sedangkan bagi Venezuela bisa menjaga pasokan bensin tidak habis.

Iran adalah tujuan terbaru untuk emas Venezuela setelah AS menindak kesepakatan serupa yang dilakukan rezim Nicolas Maduro dengan Rusia, Turki dan Uni Emirat Arab.

Perusahaan penerbangan yang bermarkas di Teheran, Mahan Air, telah menerbangkan lebih dari setengah lusin jet ke negara di Amerika Selatan dalam sepekan terakhir.

Sebagian besar mengirimkan bahan tambahan bensin, suku cadang dan teknisi untuk membantu memperbaiki kilang utama di sepanjang pantai barat laut Venezuela.

Baca Juga: Dijerat KPK dengan Uang Suap di Tangan, Akhirnya Tokoh Politik yang Pernah Jadi Penasihat Tim Kampanye Jokowi Ini Hirup Udara Segar Setelah 1 Tahun: Berkah Bulan Ramadhan

kolase intisari

Krisis ekonomi Venezuela

Sulit membayangkan sebuah rumah sakit tanpa listrik, air bersih, dan sabun harus menangani pasien corona.

Namun, faktanya fasiltas kesehatan yang dijuluki rumah sakit terburuk di dunia ini kini mulai menghadapi merebaknya wabah virus corona.

Para profesional medis yang merawat pasien coronavirus pun sudah mengatakan sebagian besar rumah sakit kekurangan beragam kebutuhan dasaruntuk menangani pasien.

Peringatan mereka datang di tengah kekhawatiran bahwa negara itu akan segera menghadapi bencana kemanusiaan baru karena sistem kesehatannya hampir hancur dan tidak siap mengatasi lonjakan kasus covid-19.

Baca Juga: Pernah Jadi Kaya Raya Gara-gara Emas Hitam, Negara di Ujung Amerika Selatan Akhirnya Rela Serahkan Berton-ton Cadangan Harta Terakhir dan Impor Minyak dari Iran

Seperti penjelasan di atas, Venezuela memang sedang mengalami krisis dari berbagai segi.

Namun, di tengah krisis tersebut, kini covid-19 ikut memperparah dengan telah menyebabkan 1370 orang terinfeksi dan 14 orang di antaranya meninggal.

Jumlah ini mungkin masih terlihat sedikit, namun dengan label sebagai 'rumah sakit terburuk di dunia', jumlah tersebut sudah menjadi ancaman besar.

Lalu, memang seberapa buruk rumah sakit di Venezuela hingga bisa dipastikan tak sanggup tangani kasus covid-19 jika terjadi lonjakan jumlah pasien?

Baca Juga: Raffi Ahmad Trauma Kena Prank Denny Cagur Waktu Pinjam Mobil Mewahnya, Kini Andre Taulany Kena Semprot Suami Nagita Slavina Gegara Nekat Paksakan Hal Ini: 'Liat! Gila Lu Ya?'

Meridith Kohut/The New York Times
Meridith Kohut/The New York Times

Tanpa Listrik, Air Bersih, dan Sabun, Rumah Sakit Terburuk di Dunia Ini Terancam Kolaps Jika Harus Tangani Banyak Pasien Covid-19

Mati listik, tanpa alat medis, kehabisan air, hingga kekurangan obat-obatan dan antibiotik, merupakan potret memilukan dari kondisi sehari-hari rumah sakit di Venezuela.

Gambaran buruk rumah sakit itu terlihat jelas dari foto-foto Meridith Kohut untuk The New York Times.

Kunjungan sang fotografer pada pagi hari ke Rumah Sakit Luis Razetti di Barcelona, Venezuela pun disambut dengan kematian tiga bayi yang baru lahir.

Pemadaman listrik di kota turut mematikan respirator di ruang bersalin. Dokter terpaksa menggunakan tangan kosong untuk menolong bayi agar tetap hidup dengan memompa udara ke dalam paru-paru selama berjam-jam. Malam harinya, empat bayi baru lahir kembali meninggal dunia.

Baca Juga: Biarpun Kapal Canggih Tiongkok Kerap Menerobos Wilayah Indonesia, Rupanya TNI AL Punya Resep Rahasia untuk Memukul Mundur Armada Negeri Panda Itu di Laut China Selatan. Begini Bocorannya

Bayi prematur sulit tertolong, karena tidak ada peralatan memadai. Hanya ada inkubator yang telah rusak dan pecah di dalam ruangan rumah sakit.

Ahli bedah di Caracas, Venezuela, Dr. Osleidy Camejo mengatakan, kematian bayi sudah menjadi pemandangan mereka sehari-hari di rumah sakit.

Kematian bayi di bawah usia satu bulan meningkat lebih dari seratus kali lipat di rumah sakit umum pemerintah. Angka kematian ibu juga meningkat lima kali lipat.

Di ruang operasi, pasien harus menunggu berjam-jam di atas tempat tidur berlumuran darah. Banyak tempat tidur dan fasilitas pembedahan yang tidak dibersihkan karena rumah sakit kehabisan air dan sabun.

Baca Juga: Geram Gegara Merasa Diboikot Mobil PCR Kiriman Doni Monardo, Risma Akhirnya Pamitan Kepada Warga Surabaya Sekaligus Minta Mereka Terus Lakukan Hal Ini

Ahli bedah terpaksa membersihkan dengan tangan mereka sendiri menggunakan botol air soda.

Dokter tidak menggunakan sarung tangan, ruangan yang steril, hingga peralatan memadai untuk mengoperasi pasien. Rumah sakit juga tidak memiliki X-ray dan mesin dialisis ginjal yang berfungsi.

"Beberapa orang datang ke sini sehat dan pulang meninggal dunia," kata Dr Leandro Pérez dari unit ruang gawat darurat Rumah Sakit Razetti Luis.

Ironisnya, perawatan sejumlah pasien, seperti kanker, terhenti karena persediaan obat habis.

Baca Juga: Muak dengan Kelakuan Tengil Amerika di Mana-mana, Presiden Xi Jingping Larang China Lakukan Hal Ini Hingga Bikin Donald Trump Gigit Jari

Sebagian besar obat yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa hanya tersedia di pasar gelap.

"Ada orang yang meninggal karena kurangnya obat-obatan, anak-anak sekarat karena kekurangan gizi, dan lainnya meninggal karena tidak ada tenaga medis," kata Dr Yamila Battaglini, seorang ahli bedah di rumah sakit.

Lorong-lorong rumah sakit juga dijadikan tempat perawatan sementara, karena tidak cukup tempat tidur.

Bahkan, kertas untuk menuliskan resep atau data pasien pun habis. Ada yang menyebut, kondisi rumah sakit seperti di medan perang. Kotor dan berantakan.

Baca Juga: Baru Saja Bersiap-siap Pola Hidup Baru Bersama Corona, Tiba-tiba WHO Kabarkan Ada Penyebaran Virus Jenis Baru yang Lebih Mematikan dari Covid-19

pinimg.com
pinimg.com

Tanpa Listrik, Air Bersih, dan Sabun, Rumah Sakit Terburuk di Dunia Ini Terancam Kolaps Jika Harus Tangani Banyak Pasien Covid-19

Perekonomian di Venezuela memang tengah terjun bebas setelah harga minyak turun drastis pada Januari. April lalu, direktur rumah sakit, Aquiles Martínez pun ditangkap karena diduga telah mencuri peralatan medis dan obat-obatan.

Menanggapi potret mengerikan dari kondisi rumah sakit, Presiden Venezuela Nicholas Maduro mengatakan, layanan kesehatan negara mereka sebenarnya sudah lebih baik.

Baca Juga: Jadi Pengatur Bisnis Keluarga Cendana Sejak Masa Orde Baru, Ayah Mertua Syahrini Buktikan Ucapan Jenderal yang Setia Pada Soeharto Itu Salah: 'Orang-orang Semua Lari, Saya Tidak'

Meski rumah sakit di Venezuela disebut sebagai rumah sakit terburuk di dunia, ia mengatakan, tidak ada sistem kesehatan di dunia ini yang lebih baik, selain Kuba.

Ia juga menolak upaya mencari dukungan internasional untuk memperbaiki sistem kesehatan di negaranya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Memilukan, Inikah Rumah Sakit Terburuk di Dunia?".

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya