Fotokita.net -Ramadhan di tengah pandemi Covid-19 membuat warga Muslim menjalankan ibadah di bulan suci ini dalam suasana berbeda. Untuk mencegah penyebaran virus corona, seluruh ibadah terpaksa dilakukan di rumah.
Di tengah sejumlah keprihatinan itu, rupanya kita masih mendapatkan hiburan atas peristiwa langit saat menjalani bulan suci Ramadhan 1441 H.
Padaawal bulan Mei 2020, sambil menemani kegiatan di rumah aja, sebaiknya kita mencatat fenomena apa saja yang akan hadir di langit Indonesia bulan ini.
Tentu saja, peristiwa langit nan langka itu cuma bisa disaksikan di wilayah tertentu saja. Karena itu, kita harus teliti lokasi mana yang akan bisa menyaksikan peristiwa langit yang akan segera datang.

:quality(100)/photo/2020/04/30/354203891.jpg)
Seolah Pertanda Berakhirnya Wabah Corona, Arab Saudi Akhirnya akan Buka Kembali Masjid Nabawi dan Masjidil Haram Setelah Sebulan Terapkan Lockdown
Saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/5/2020); astronom amatir Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa setidaknya akan ada empat fenomena langit yang bisa Anda saksikan pada Mei 2020 ini.
Di antaranya adalah hujan meteor eta Aquarids, Supermoon, bulan baru, dan Matahari tepat di atas Ka'bah.
Ilustrasi foto hujan meteor. Bisakah kamu menemukan di mana meteor yang terekam dalam gambar?
4-5 Mei 2020: Hujan meteor eta Aquarids
Hujan meteor menjadi fenomena yang banyak ditunggu masyarakat dan juga para astronom.
Kali ini, Anda dapat menyaksikan hujan meteor bernama eta Aquarids pada tanggal 4-5 Mei mendatang.
Fenomena langit hujan meteor (ilustrasi).
"Paling baik disaksikan dari belahan bumi selatan, termasuk Indonesia," kata Marufin.
Untuk diketahui, meteor eta Aquarids ini berasal dari debu-debu halus yang dilepaskan oleh komet Halley.
Marufin menyebutkan, kita bisa menyaksikan meteor ini dari wilayah mana saja di Indonesia, dengan kondisi cuaca yang mendukung dalam keadaan gelap.
7 Mei 2020: Supermoon terakhir tahun ini
Supermoon atau bulan purnama perigean kali ini akan terjadi pada tanggal 7 Mei mendatang.
Anda mungkin harus menyiapkan diri, karena Marufin menyebutkan bahwa bulan purnama perigean ini adalah yang terakhir pada tahun 2020.
Sebuah pesawat Embraer 190-100IGW dari Aerolineas Argentinas, dalam penerbangan reguler dari Buenos Aires ke kota Argentina Bahia Blanca, melintas di depan Supermoon, Selasa (19/2/2019). Fenomena Supermoon kali ini yang disebut juga dengan Super Snow Moon terjadi saat bulan berada pada titik perige
Adapun puncak dari bulan purnama perigean ini akan terjadi pada pukul 18.00 WIB, sehingga mudah disaksikan dari Indonesia bagian timur dan tengah.
Untuk diketahui, bulan purnama perigean adalah bulan purnama yang terjadi pada waktu yang berdekatan dengan Bulan menempati titik perigee (titik terdekat Bulan ke Bumi).
Supermoon adalah istilah populer untuk bulan purnama atau bulan baru yang berada di orbit bulan yang
23 Mei 2020 bulan baru
Bulan baru atau dikenal dengan hilal menjadi fenomena langit yang rutin terjadi setiap bulannya.
Namun, kali ini hilal menjadi yang dinantikan banyak orang karena sekaligus bertepatan dengan penanda hari raya Idul Fitri 1 Syawwal 1441 Hijriah bagi umat Islam.
Bulan selama fase bulan baru di California Utara.
Di Indonesia, bulan baru atau hilal ini akan terjadi pada 23 Mei mendatang, pada saat maghrib di seluruh Indonesia.
Fenomena bulan baru adalah keadaan ketika bulan akan berbentuk lengkungan sabit yang sangat tipis dengan tinggi antara 6 derajat hingga 9 derajat di atas ufuk barat pada saat Matahari terbenam.
Viral Foto dan Video Area Kabah dan Masjidil Haram Kosong Akibat Sterelisasi Virus Corona, Netizen Komentari Unggahan Ustaz Yusuf Mansur: Sekarang Kabah Sepi, Rumah Allah...
28 Mei 2020: Matahari di atas Ka'bah yang pertama
Fenomena matahari tepat di atas Ka'bah ternyata juga bisa dilihat dari Indonesia.
Di Indonesia, kondisi matahari yang tepat berada di atas Ka'bah tersebut akan terjadi pada tanggal 28 Mei 2020 pukul 16.18 WIB, sehingga dapat disaksikan dari Indonesia bagian barat hingga tengah.
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan segera dibuka untuk kegiatan Ibadah bagi masyarakat umum saat Ramadan.
"Adalah fenomena tahunan di mana Matahari berkedudukan tepat di atas Ka'bah sehingga bayang-bayang benda apa pun yang terpasang tegak lurus paras Bumi akan tepat berimpit dengan arah kiblat setempat," ujar dia.