Fotokita.net - Seperti pada masa pemerintahannya yang pertama, Presiden Joko Widodo usai seremoni pelantikan langsung bekerja. Jokowi segera memanggil sejumlah tokoh yang dia anggap layak untuk membantunya dalam menjalankan janji-janji selama kampanye.
Seperti juga pada tahun 2014, para tokoh yang diundang datang ke Istana ini kompak mengenakan kemeja warna putih. Sejumlah tokoh, baik dari partai politik maupun ahli terlihat mendatangi Istana Negara di Jakarta.
Sebagaimana ramai diberitakan, sejak Senin (21/10/2019) pagi Presiden Joko Widodo disibukkan dengan memilih nama-nama menteri untuk mengisi Kabinet Kerja jilid 2.
Tokoh-tokoh di luar partai politik yang datang ke Istana Negara pada Senin adalah Mahfud MD, Nadiem Makarim, Wishnutama, Erick Thohir, Pratikno, Fadjroel Rahman, dan Nico Harjanto.
Sementara itu, tokoh partai politik yang merapat ke Istana adalah Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, dan Edhy Prabowo. Sejarah berulang? Pemandangan serupa juga terjadi di tahun 2014 lalu.
Prabowo Subianto setelah menemui Presiden Joko Widodo
Tapi, ada satu tokoh yang bikin penasaran warganet. Setelah berjam-jam bikin penasaran, alasan kedatangan Bupati Minahasa Selatan ke Istana Negara pada Senin (21/10) pagi terungkap juga.
Kita tahu, Tettty menjadi satu di antara beberapa tokoh yang datang ke Istana pagi ini.
Lantaran dia mengenakan kemeja putih banyak yang berspekulasi bahwa wanita yang pernah berurusan dengan KPK ini dipilih Presiden Jokowi jadi menteri.
Tapi ternyata tidak.
Setelah kurang lebih lima jam berada di dalam istana, Tetty Paruntu akhirnya keluar juga.
Perempuan bernama lengkap Christiany Eugenia Paruntu itu ternyata tak diundang oleh Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Mahmudin.
Bupati Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Christiany Eugenia Paruntu (Tetty Paruntu) merapat ke Istana Kepresidenan untuk menghadap Presiden Joko Widodo, Senin ( 21/10) pagi.
Tetty Paruntu di Istana Negara, Jakarta.
Ini sesuai panggilan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Minggu (20/10) pukul 22.27 WIB via WhatsApp. Bukti ini dia tunjukkan saat melakukan wawancara eksklusif dengan tokoh pers Ilham Bintang yang dimuat dalam wartakotalive.com.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara itu tiba di Istana pukul 10.00 WIB. Sesuai petunjuk Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Tetty diminta berkordinasi dengan Kepala Biro Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmudin untuk mendapat akses masuk Istana.
Tetty adalah satu-satunya perempuan di antara tokoh-tokoh yang menghadap Presiden Jokowi.
Setelah menunggu di ruang tamu satu jam lebih, sekitar pukul 11.30 WIB protokol Istana menemuinya. Dia terlebih dahulu diminta mengisi formulir dan menandarangani “Pakta Integritas” yang berisi beberapa hal.
“Pertama, tidak tersangkut kasus hukum. Kedua, kewarganegaraannya tidak berstatus ganda (dwikewarganegaraan). Itu antara lain. Semua pertanyaannya saya jawab. Dan, tandatangani,” ungkap Tetty Paruntu dalam wawancara khusus dengan Ilham Bintang, Senin (21/10) malam.
Setelah itu Tetty pindah tempat menunggu di lounge Istana.
Digadang-gadang Jadi Calon Menteri di Kabinet Jokowi Jilid 2, Siapakah Tetty Paruntu?
Tidak berapa lama, Mensesneg Pratikno menemuinya. Ia memberitahu Tetty telah menerima pesan singkat (SMS). Praktikno meminta klarifikasi Tetty pada dua kasus.
Pertama mengenai keterlibatan Tetty dalam kasus mantan anggota DPR dari Partai Golkar Bowo Sidik yang sudah memasuki tahap persidangan di pengadilan Tipikor.
Kasus kedua, mengenai mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantornya yang mengakibatkan sekdanya diselidiki pihak berwajib.
Tetty pun mengklarifikasi langsung di depan Pak Pratikno. Yang pertama, dia bantah terlibat dalam kasus Bowo Sidik. Juga menyangkal pernah memberikan uang kepada Bowo Sidik. “Saya memang tidak melakukan itu,“ ujar Tetty.
Menurut keterangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Senin siang, Tetty pernah diperiksa sebagai saksi dalam proses penyidikan dan persidangan Bowo Sidik. Hal itu disampaikan juru bicara KPK, Febri Diansyah, Senin (21/10).
Inilah Sosok Tetty Paruntu Bupati Minahasa yang Diundang ke Istana Pagi Ini, Masih Tampil Cantik dan Elegan di Usianya Mencapai 50 Tahunan
KPK memeriksa Tetty dalam proses penyidikan kasus suap Bowo Sidik pada 26 Juni 2019. Dalam dakwaan KPK, Bowo disebut menerima suap sebesar Rp 2,6 miliar dari Tetty Paruntu atas kerja sama pengangkutan pupuk dan gratifikasi senilai Rp 7,7 miliar terkait jabatannya sebagai pimpinan Komisi VI DPR.
“Benar saya pernah diperiksa sebagai saksi. Kesaksian membantah tuduhan memberi uang kepada Bowo. Dalam persidangan Bowo juga tidak menyatakan saya memberi uang.Clear.Selesai,” kata mantan pengusaha Alutsista ini.
“Saya juga membantah soal kasus mutasi ASN, yang ditanyakan Pak Pratikno. Kasus itu sama sekali tidak ada. Saya juga heran, kok isu itu muncul,“ jelas Tetty.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, pun datang. Tapi Tetty membantah Airlangga datang untuk menyuruhnya pulang.
Sosok Bupati Cantik Minahasa Selatan Tetty Paruntu yang Datang ke Istana Negara, Suka Tampil Modis Namun Pernah Terkena Skandal Gratifikasi
Justru Airlangga membantu Tetty Paruntu menjelaskan mengenai tuduhan itu. Setelah itu Tetty pun pulang.
Ketika pulang, Tetty tidak melewati jalan yang sama ketika datang ke Istana. Dia pulang lewat samping.
Ini pula yang membuat wartawan makin menyoroti kehadirannya. Ia sedih mengikuti pemberitaan media yang berbagai versi.
“Saya itu diminta datang oleh Pak Pratikno. Ini masih saya simpan pesannya di WhatsApp. Pesan beliau masuk pukul 22:27 WIB. Emangnya saya gila datang ke Istana tanpa diundang,” cerita Tetty.
Menurut Tetty Paruntu, dia diusulkan resmi oleh Partai Golkar untuk menjadi anggota kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Yang mengusulkan namanya kepada Presiden Jokowi Ketua Umum Golkar, Airlangga.
“Saya diberitahu Pak Ketum di kantor Golkar tiga hari lalu, hari Jumat. Pak Airlangga menyampaikan bahwa Tetty termasuk dari empat nama dari Partai Golkar yang diusulkan menjadi anggota kabinet," ujarnya.
Tiga usulan dari Partai Golkar untuk anggota Kabinet Jokowi adalah Zainuddin Amali, Agus Gumiwang, dan Airlangga Hartarto sendiri. "Saya tidak pernah minta-minta untuk diutus Partai Golkar. Catat itu Bang,“ sambung Tetty.
Digadang-gadang jadi Mentri Kbinet II Jokowi, Inilah Profil Tetty Paruntu
Tetty mengaku tidak kecewa oleh kejadian yang tidak mengenakkan dirinya Senin siang tadi. Baginya, apa yang terbaik buat Presiden Jokowi, akan didukungnya.
“Saya kan bukan orang yang tidak punya pekerjaan,” ujar Tetty yang sebelumnya tergabung dalam tim sukses Gojo, Golkar-Jokowi.
Untuk diketahui, Tetty Paruntu malah pernah menerima Universal Health Coverage Awards (UHC Award) yang diserahkan oleh Presiden RI Jokowi bulan Mei lalu.
Award itu dipersembahkan Presiden RI kepada para Kepala Daerah yang telah memenuhi kriteria Terjaminnya Pelayanan Kesehatan dengan Asuransi Kesehatan bagi masyarakat. Tetty, salah satu penerimanya. (Wartakotalive.com/Ilham Bintang)