Penelitian Ini Kuatkan Asal Muasal Tanaman Ganja Berasal dari Dataran Tinggi Ini. Apa Buktinya?

Rabu, 24 Juli 2019 | 06:31
iStockphoto

Ladang ganja.

Fotokita.net – Ganja menjadi salah satu produk tanaman yang mengandung zat psikotropika yang terlarang di Indonesia. Artis dan figur publik harus berurusan dengan pihak kepolisian lantaran kedapatan menyimpan atau mengonsumsi ganja. Kabar paling baru, artis peran Jefri Nichol yang diamankan oleh polisi di rumahnya. Ia kedapatan menyimpan ganja dengan berat sekitar 6 gram.

Menurut penelitian ahli purbakala, manusia telah menghisap ganja sejak 2500 tahun lalu. (Lihat bukti visualnya secara lengkap di sini).

Di dataran tinggi Tibet, terdapat Danau Qinghai yang merupakan danau terbesar di seluruh Cina. Berdasarkan studi yang dipublikasikan pada jurnal Vegetation History and Archaeobotany, para peneliti yakin wilayah dataran tinggi itu merupakan asal dari tanaman ganja.

Baca Juga: Punya Tampang Imut, Jefri Nichol Pernah Jadi Kelinci Percobaan dalam Pemotretan Eksklusif untuk Majalah Remaja Pria Legendaris Ini. Lihat Foto-fotonya!

The Lung Institute
The Lung Institute

Ganja untuk penyakit bronkitis

Perjalanan mencari asal usul ganja merupakan proses yang panjang dan menyulitkan. Salah satu tantangan terbesar adalah karena kelompok tanaman bernama Humulus (hop) berbagi bentuk serbuk sari yang serupa dengan Cannabis (ganja) di catatan fosil. Alhasil, sangat susah untuk membedakan keduanya.

Karena teka-teki inilah, John McPartland dari University Vermont, beserta rekannya, memutuskan untuk mencari tahu wilayah asal ganja dengan cara terbaru.

Mereka mengumpulkan 155 studi mengenai fosil serbuk sari, kemudian menggunakan tanaman lain sebagai proksi untuk menebak dari genus mana ia berasal.

Baca Juga: Bukti Visual Penggalian di Makam Kuno Cina Ini Nyatakan Manusia Isap Ganja Sejak 2500 Tahun Silam

Sebagai contoh, beberapa tanaman hanya tumbuh di samping Cannabis di stepa–seperti Artemisia. Sementara sisanya tumbuh bersama dengan Humulus.

iStockphoto
jessicahyde/Getty Images/iStockphoto

Ladang ganja.

HumulusdanCannabis diyakini mulai terpisah sekitar 27,8 juta tahun lalu. Serbuk sari fosil tertua yang diidentifikasi sebagai Cannabis, diduga berasal dari 19,6 juta tahun lalu.

“Kami menjembatani jarak antara waktu perpisahan kedua tanaman dan penemuan serbuk sari tertua dengan memetakan kemunculan Artemisia,” tulis para peneliti dalam studinya.

“Data yang ada memusatkan kami ke dataran tinggi Tibet. Oleh sebab itu, kami menyimpulkan bahwa wilayah tersebut merupakan asal ganja–tepatnya di sekitar Danau Qinghai,” imbuh mereka.

Baca Juga: Berjalan Menembus Hutan Aceh, Polisi Musnahkan Ganja. Lihat Fotonya

iStockphoto
georgeoprea9/Getty Images/iStockphoto

Daun ganja.

Para peneliti yakin Cannabis tetap berada di lokasi asalnya di stepa dataran tinggi Asia Tengah tersebut selama jutaan tahun. Namun, ia kemudian menyebar pertama kali ke Eropa 6 juta tahun lalu. Dilanjutkan ke Tiongkok Timur sekitar 1,2 juta tahun lalu.

Serbuk sari ganja pertama kali muncui di subkontinen India lebih dari 32 ribu tahun lalu, tetapi bukti arkeologis pertama tanaman tersebut ditemukan di Jepang pada 10.000 SM.

Baca Juga: Berhasil Usir Kapal Asing, Mampukah Menteri Susi Pudjiastuti Keluarkan Indonesia dari Daftar Penyumbang Sampah ke Laut Nomor Dua Dunia?

Lutfi Fauziah

Ilustrasi ganja.

Meskipun penelitian ini cukup menarik, tapi perlu analisis lebih lanjut untuk membuktikannya. Pasalnya, asumsi ini hanya didasarkan pada habitat ‘teman’ Cannabis, yakni Artemisia.

Yang pasti, ketika manusia menyebar ke seluruh dunia, maka Cannabis juga ikut tersebar dan siap untuk dibudidayakan. Terbukti hingga saat ini ganja masih sering ditanam manusia di berbagai wilayah di dunia. (Gita Laras Widyaningrum/Nationalgeographic.co.id)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Sumber : IFL Science

Baca Lainnya