Saat itu, Herman Moedji Susanto disebut pulang kampung ke Madiun, Jawa Timur.
Dan sejak itulah,Tikodan sang ibu tidak mengetahui keberadaan Herman.
Tikodan Ibunya telah benar-benar kehilangan kontak dengan Herman.
Tikosempat mengungkapkan bahwa sang ayah adalah pria berdarah Jawa.
KenanganTikodan sang ayah yang masih ia panggil Papa kini hanya terabadikan dalam beberapa potret lawas yang tersimpan rapi dalam album-album foto.
Sosok Herman dalam foto tampak sebagai seorang pria paruh baya, berkacamata, dan gagah.
Herman juga disebut merupakan pejabat kaya raya pada saat itu.
Namun belum diketahui secara pasti pejabat apa sosoknya.
Umurnya saat itu diketahui sekitar 70 tahun, kini menurutTikosang ayah sudah berusia sekitar 90 tahun.
Tikokini mendapat pujian dan menarik hati masyarakat luas usai diketahui berjuang seorang diri merawat sang ibu tercinta dengan tulus.
Demi bertahan hidup, pemuda 23 tahun tersebut sempat berjualan telur gulung dan menjadi tenaga keamanan di komplek perumahannya.