"Paling tidak langkahnya harus sistematis, sehingga beberapa orang yang dianggap kakak asuh-adik asuh itu kemudian bisa kembali fokus pada organisasi, bukan orang per orang. Bahasanya kan bisa dimutasi dulu supaya tidak melakukan manuver untuk memperkuat perlawanan dari FS. Ya dimutasi atau di-grounded dululah 3 bulan (atau) 6 bulan. Kalau prosesnya berjalan dan terbukti tidak punya keterlibatan aktif, dikembalikan lagi ke posisi," urai Muradi panjang lebar.
Muradi juga menyebut perkara Ferdy Sambo merupakan persoalan pribadi, sehingga jangan sampai merusak organisasi internal Polri.
"Kalau saya sih berharap FS legowo, sudah, jalani saja. Karena, kalau nggak, ini yang rusak organisasi. Semua dirusak, semua orang terbelah. Kalau masalah FS masalah organisasi, saya kira maklum apa yang dilakukan FS meminta bantuan banyak orang. Ini kan perlakuan yang dilakukan pribadi. Ini yang harus difokuskan Polri bahwa ini udah selesai, Polri harus fokus penguatan lembaga lagi," tutup Muradi.
Kakak asuh Ferdy Sambo disebut bikin Polri terbelah, jenderal bintang 2 Polri ungkap fakta ini. Foto sosok kakak asuh Ferdy Sambo sampai ditelusuri di media massa.
"Silakan sampaikan saja ke timsus," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (20/9/2022) malam.
"Timsus bekerja berdasarkan fakta-fakta hukum," sebut jenderal bintang 2 Polri menutup pembicaraan.

Jenderal bintang 2 ungkap fakta ini setelah kakak asuh ferdy Sambo disebut bikin Polri terbelah. Foto sosoknya sampai ditelusuri.
(*)