
Tugu menorah (lambang suci bagi umat Yahudi) setinggi 62 kaki atau sekitar 18,9 meter, berdiri dekat Kota Tondano, Sulawesi Utara, Selasa (4/3/2019). Dari 260 juta penduduk Indonesia, terdapat sekitar 200 orang Yahudi tersisa, yang berjibaku dengan 'keresahannya' menjalani hidup di antara pemeluk en
Gelombang aksi bom bunuh diri di gereja-gereja di Surabaya tahun lalu menyoroti ancaman terhadap kelompok-kelompok minoritas, sementara kaum Syiah dan Ahmadiyah, yang dianggap sebagai bidat oleh sebagian besar Muslim Sunni, juga telah menjadi target kekerasan. Tetap saja, orang-orang Yahudi Indonesia ada di radar beberapa kelompok.
Upaya Monique Rijkers untuk menjembatani kesenjangan dengan program TV tentang Yudaisme menarik kemarahan Persatuan Pelajar Muslim Indonesia, yang menurutnya melaporkannya ke pemerintah dan menyiarkan regulator.
"Mereka menuntut saya dipecat dan program itu dibatalkan," kata Rijkers, pendiri Hadassah Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang menawarkan program pendidikan budaya yang berpusat pada Israel, Yahudi dan Holocaust.
Orang-orang Yahudi Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan praktis, seperti sulitnya menemukan makanan kosher (makanan "halal" bagi Yahudi) yang tidak tersedia secara luas.
Rintangan lainnya adalah bahwa Indonesia hanya mengakui enam agama yang sah menurut negara dan menjadi identitas dalam kartu tanda penduduk (KTP), yaitu Islam, Protestan, Katolik, Budha, Hindu, dan Konfusianisme.
KTP sangat berfungsi penting untuk mengakses layanan pemerintah, dan untuk melakukan sejumlah hal seperti mendaftarkan pernikahan dan kelahiran, yang berarti kebanyakan orang Yahudi "berbohong" dan menggunakan label "kekristenan" pada dokumen-dokumen itu.
Sapri Sale, yang mulai mengajar kelas bahasa Ibrani di Jakarta setahun lalu, telah mempelajari bahasa ini sejak tahun 1990-an dan tengah menyusun sebuah kamus bahasa Ibrani-Indonesia pertama di dunia. Tapi minatnya mendapat sedikit respons positif di lingkungan rumahnya. "Aku dipanggil Sapri si Yahudi," katanya.
Sumber: AFP (PIETER BRIEGER, JAKARTA) - (RONNY BUOL, TONDANO)