Follow Us

Foto Patung Soeharto yang Lenyap dari Museum Kostrad Disorot, Ini Respons Panglima TNI Soal Tudingan Komunis Gatot Nurmantyo

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 28 September 2021 | 09:04
Foto patung Soeharto yang lenyap di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad disorot Gatot Nurmantyo.
Kompas TV

Foto patung Soeharto yang lenyap di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad disorot Gatot Nurmantyo.

Fotokita.net - Foto patung Soeharto yang lenyap di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus) disorot Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Dia menuding patung Soeharto yang hilang itu menjadi bukti komunis telah menyusup di tubuh TNI.

Tudingan Gatot Nurmantyo yang kemudian bikin gempar itu mendapat respons dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Orang nomor satu di TNI saat ini segera membalas tudingan dari seniornya itu.

Gatot Nurmantyo mempermasalah foto patung Seoharto yang lenyap di museum yang terdapat di area markas Kostrad. Di dalam foto itu, terdapat tiga tokoh militer Tanah Air, yaitu Soeharto kala menjabat Pangkostrad, Jenderal (Purn) Abdul Haris (AH) Nasution, dan Letjen Sarwo Edhie Wibowo.

Ketiga tokoh militer itu digambarkan melalui patung yang dibuat setinggi badan orang dewasa. Patung Soeharto dibuat berpakaian loreng khas Kostrad, dengan pose berdiri menghadap ke arah patung Sarwo Edhie, sambil mengacungkan tangan.

Sementara itu, patung Sarwo Edhie dibuat dengan pose sikap sempurna dan tangan kiri memegang tongkat komando. Patung Sarwo Edhie dibuat seolah sedang memakai seragam dan atribut lengkap Kopassus.

Baca Juga: Sama-sama Simpan Foto Cium Tangan SBY, Tabiat Asli 2 Mantan Panglima TNI Saat Diajak Kudeta AHY Dibongkar

Patung Soeharto dan Sarwo Edhie dibuat berhadapan. Masih di ruangan yang sama, patung AH Nasution berpose duduk di sofa merah dan kaki kiri diletakkan di atas meja kayu dengan permukaan kaca. Seolah menggambarkan kondisi AH Nasution usai ditembak oleh pihak yang hendak menculiknya.

Tangan kiri patung AH Nasution memegang tongkat kayu panjang. Diorama ini disebut Gatot Nuramantyo menggambarkan momen Soeharto sedang memberikan petunjuk ke Sarwo Edhie sebagai Komandan Resimen Parako, usai upaya penculikan AH Nasution.

Gatot Nurmantyo menyebut patung Soeharto yang dihilangkan dari museum di area Kostrad itu sebagai bukti komunis masih ada di Indonesia, khususnya di institusi TNI.

"Bukti nyata jurang kehancuran itu adalah persis di depan mata, baru saja terjadi adalah Museum Kostrad, betapa diorama yang ada di Makostrad, dalam Makostrad ada bangunan, bangunan itu adalah kantor tempatnya Pak Harto (Soeharto) dulu, di situ direncanakan gimana mengatasi pemberontakan G30SPKI, di mana Pak Harto sedang memberikan petunjuk ke Pak Sarwo Edhie sebagai Komandan Resimen Parako dibantu oleh KKO," ungkap Gatot pada acara webinar yang berjudul 'TNI Vs PKI' pada Minggu (26/9/2021).

"Ini tunjukkan bahwa mau tidak mau kita harus akui, dalam menghadapi pemberontakan G30SPKI, peran Kostrad, peran sosok Soeharto, peran Kopassus yang dulu Resimen Para Komando dan Sarwo Edhie, dan peran Jenderal Nasution, peran KKO jelas akan dihapuskan dan (tiga) patung itu sekarang tidak ada, sudah bersih," lanjutnya.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest