Gempa sempat membuat bangunan rumah bergetar. Pagar dan mobil yang terparkir juga terlihat bergetar akibat gempa tersebut.
Aditya Dwi Permana, mahasiswa di Universitas Negeri Malang yang tinggal di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang mengaku kaget dengan getaran gempa yang dirasakannya.
Saat kejadian, dia sedang berada di dalam kamarnya. Dia sempat menyelamatkan laptopnya lalu lari keluar kamar.
"Merasakan getar, lihat lemari kok goyang. Menyelamatkan laptop terus lari keluar," katanya di lokasi.
Dia merasakan getaran sebanyak dua kali. "Getaran yang kedua langsung goyang-goyang. Pagar itu goyang-goyang," katanya.
Kresna W, seorang mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di Universitas Brawijaya yang tinggal di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Malang juga merasakan hal yang sama.
"Saya posisinya duduk sedang mengerjakan tesis. Sahri (teman) bilang gempa, terus saya sadar kalau getaran yang saya rasakan adalah gempa," katanya melalui sambungan telpon.
Kresna juga merasakan getaran sebanyak dua kali yang terjadi dalam kurun waktu hampir bersamaan.
"Goncangan yang kedua cukup kencang. Orang di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo ini keluar semua. Soalnya cukup kencang tapi sebentar," katanya.
Saat terjadi gempa, Kresna merasakan rumahnya goyang. Beruntung tidak ada kerusakan akibat gempa tersebut. "Rumah sudah terasa goyang cukup kencang," katanya.