Kala itu, JK secara tegas langsung meminta Kapolda Sulsel untuk bergerak cepat menangkap seluruh pelaku. Tak ada ketakutan pasca-teror bom itu.
"Saya dipanggil pak kapolda, perintah Pak JK, tangkap semua. Saya berpikir ini kok dibom bukannya takut malah suruh tangkap semua, habisi semua," kenang Tito pada acara tradisi pengantar purna-tugas Wapres JK di Auditorium Mutiara PTIK-STIK Polri, Jumat (18/10/2019).
Berkat sokongan JK itu, kepolisian akhirnya berhasil mengungkap teror bom di Mal Ratu Indah.
Belasan pelaku terkait teror bom ditangkap. Para pelakunya diadili, bahkan ada yang sampai divonis penjara seumur hidup.
Tito melanjutkan pengalaman bersama JK terkait sikap tegas pria asal Kabupaten Bone, Sulsel, itu juga dirasakannya langsung saat menangani konflik di Poso.
Terjadi kontak senjata hampir kurang lebih 1,5 tahun dan menewaskan 16 orang karena tertembak.
Saat itu menjadi isu pelanggaran HAM yang sebagain besar petinggi menyalahkan pihaknya.
"Tapi ketika menghadap bapak (JK), pertanyaan bapak hanya singkat saja, apakah yang meninggal dunia itu membawa senjata? Ya kami bisa buktikan bawa senjata, kami menyita 300 senjata dan 40 ribu butir peluru.
Jawaban bapak sangat singkat, kalian benar, di negara ini tidak ada yang boleh pegang senjata selain TNI dan Polri, saya akan back up. Itu rasanya membesarkan hati," tuturnya.