Menurut Asep, tembok yang sudah Ruli bangun sejak 2019 jebol pada Februari kemarin karena banjir.
Ruli tidak mau menerima alasan tersebut. Ia justru curiga bahwa Asep dan keluarganya sengaja membobol tembok pembatas tersebut.
Ruli, kata Asep, datang ke kediaman mereka sambil mengacungkan golok di depan ibunda Asep.
"Ibu saya sampai sekarang masih trauma karena dikalungin golok. Sekarang cuma bisa diam aja kalo keinget itu," sebut dia.
Keluarga Asep lantas melaporkan peristiwa tersebut pada aparat kepolisian.
Dipanggil polisi
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Deonijiu de Fatima mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat panggilan terhadap ruli.
"Dari ancaman itu, pihak kepolisian akan lakukan upaya hukum" ungkap Deonijiu kepada awak media, Senin (15/3/2021).
"Kami sudah berikan surat panggilan kepada yang bersangkutan agar datang untuk berikan klarifikasi terkait dengan ancaman tersebut," imbuh dia.
Kata Deonijiu, Ruli diwajibkan memenuhi panggilan tersebut dan mendatangi Mapolres Metro Tangerang Kota pada Rabu (17/3/2021).