“Tetapi berupa apa yang kelima ini saya tidak tahu,” ujar HB IX saat itu.
Rabu, 27 Januari, saya kontak lewat telepon Ibu Gusti Kanjeng Ratu Hemas yang ada di Yogya, untuk minta izin bertanya pada Sultan Hamengku Bawono (gubernur daerah istimewa Yogyakarta) tentang wayang kelima itu.
Ibu Ratu mempersilakan saya datang ke Jalan Suwiryo, Menteng, Jakarta sore itu untuk menemui Ngarso Dalem (HB X) yang kebetulan ada di Jakarta.
Karena saya tidak bisa datang. Kamis pagi, 28 Januari saya kontak lewat telepon dengan Ngarso Dalem yang saat itu siap-siap terbang ke Yogyakarta.
“Akan saya cek dulu,” kata Ngarso Dalem.
Indonesia atau Yogya?
Dalam buku “Takhta untuk Rakyat” terbitan 1982, ketika ditanya, bila tokoh wayang kulit kelima ditemukan, negara yang akan menjadi makmur sejahtera itu, Indonesia atau Yogya saja (?)
Sultan HB IX mengatakan, “Sudah saya katakan, soal percaya atau tidak terserah saja.Saya hanya menceritakan kejadian sebagaimana kami alami,” ujar HB IX ketika itu.

PNS Pertama di Indonesia adalah Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
“Namun sekali lagi, setiap ramalan hendaknya dihadapi sewajarnya, sekadar diterima sebagai pengetahuan dan jangan terlalu dijadikan pedoman,” demikian tutur HB IX pada 1982.