"Bagi kami, sekolah yang tidak lagi dibiayai (Ashanty) bukan persoalan, karena kami siap membiayai Putra dari hasil donasi lewat Kitabisa.com," katanya.
Ashanty bahkan dianggap berbohong saat berjanji akan memberikan handphone sebagai kado ulang-tahun Putra.
Sampai saat ini, handphone yang dijanjikan itu tidak sampai ke tangan Putra.
Setahu Abdul Hamim Jauzie, Ashanty pernah menjanjikan membantu membayar uang pangkal Putra masuk pesantren sebesar Rp 10 juta.
Ashanty juga berjanji memberikan uang bulanan untuk anak angkatnya itu.
Uang tersebut, jelas Abdul Hamim Jauzie, sudah dibayarkan ke pesantren, tapi kemudian diperuntukkan untuk anak yang lain dan bukan untuk Putra.
"Ashanty diduga melakukan kebohongan publik," katanya.
(*)