Follow Us

Kerap Balas Cuitan dengan Komentar Menohok, Kini Susi Pudjiastuti Malah Lakukan Ini Usai Disindir Profesor Unair

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 05 Februari 2021 | 08:58
Susi Pudjiastuti
Tribun Manado

Susi Pudjiastuti

Dia juga mengaku telah menghubungi dan melakukan klarifikasi langsung kepada Susi Pudjiastuti yang juga dia sebut satu grup.

"Orang sy segrup sm bu susi , tp udah sy klarifikasi ke bu susi nya . Dah sy hps jg , cm sm bu susi dah trlanjur lwt twiter," ujarnya.

Baca Juga: Tak Lagi Menjabat Sebagai Menteri, Susi Pudjiastuti Masih Tetap Eksis. Bahkan, Ia Baru Saja Ajukan Syarat Buat Mereka yang Ingin Di-folback!

Menurutnya, Susi telah memaafkan kesalahan dia. "Udah maafin beliau nya tp ya itu udah rame di twiter," katanya.

Seperti diketahui, sejak Susi Pudjiastuti menyarankan unfollow kepada Permadi Arya alias Abu Janda, dia kemudian mendapat serangan dari sejumlah netizen (warganet) atau buzzer.

Baca Juga: Hukum Konten Bagi-bagi Uang Diungkap Ustaz Abdul Somad, Sosok Ini Kabur Hingga Minta Tolong Warga Saat Dikejar Baim Wong

Salah satu bentuk serangan itu adalah tudingan bahwa Susi ternyata kardun.

Kadrun adalah sebutan buat kelompok yang selama ini kritis terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Susi Pudjiastuti dituding kadrun. Foto Susi bersama kedua putri mantan Presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana dan Titiek Soeharto, disebut sebagai trio kardun.
twitter Susi Pudjiastuti

Susi Pudjiastuti dituding kadrun. Foto Susi bersama kedua putri mantan Presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana dan Titiek Soeharto, disebut sebagai trio kardun.

Foto Susi Pudjiastuti bersama dua putri mantan Presiden Soeharto, yaitu Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut dan Titiek Soeharto (Mbak Titiek) dikaitkan dengan kelompok 'pembenci' Jokowi, yaitu kadrun.

"Betapa hebatnya kebencian menguasai anda.. anda sebarkan kebencian .. keindahan pun anda bohongkan dan jadikan fitnah ...," tulis Susi melalui akun twitternya mengomentar foto fitnah tersebut.

Susi juga kecewa karena grup Whatsapp yang menggunakan nama TNI & Polri NKRI pun digunakan untuk menyebarkan berita fitnah atau hoax

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest