Agen CIA tersebut didampingi Duta Besar AS untuk Indonesia Ralph L Boyce, Ahli Indonesia di Dewan Keamanan Nasional (NSC) Karen Brooks, dan juga Burks sendiri.
Baca Juga: Bantuan Polisi Ditolak Habib Rizieq, Komnas HAM Ungkap Temuan Mengejutkan Soal Penembakan Laskar FPI
"Pertemuan itu disampaikan utusan khusus Presiden Bush dalam pertemuan rahasia di rumah Megawati," ujar Fred Burks, sebagaimana dikutip dari Tempo.
"Dan Megawati sama sekali tidak tahu kalau utusan khusus itu seorang agen CIA," kata Burks.
Pasalnya, Boyce hanya memperkenalkan wanita tersebut sebagai utusan khusus Bush.
Pertemuan itu berlangsung singkat, hanya sekitar 20 menit. Burks bilang, obrolan dalam pertemuan itu didominasi oleh Megawati dan agen CIA yang merupakan utusan khusus Presiden Bush.
Agen CIA tersebut menyampaikan keinginan Bush agar Megawati memastikan Polri menangkap Ba’asyir sebelum berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Los Cabos, Meksiko, Oktober 2002.
Mantan Narapidana Terorisme Abu Bakar Baasyir didatangi petinggi TNI usai bebas dari penjara. Mereka adalah Jajaran Korem 074/Warastratama.
Tentara yang datangi Abu Bakar Baasyir memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin, Dusun Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol.
Mereka disambut langsung oleh pendiri sekaligus pengasuh Ponpes Al-Mukmin, Ustaz Abu Bakar Baasyir dan sejumlah pengurus ponpes.