Follow Us

Muncul Tanda Bahaya Buat Boeing 737-500, Pakar Ungkap Penyebab Sriwijaya Air SJ 182 Hilang Kontak Hingga Terjun Bebas ke Laut

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 14 Januari 2021 | 16:00
Ilustrasi Sriwijaya Air
Traveloka

Ilustrasi Sriwijaya Air

Baca Juga: Terungkap, Otoritas Amerika Sebut Bahaya Ini Bila Boeing 737 Disimpan Lama

Pesawat itu dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) lalu sekitar pukul 14.40 WIB.

Hingga kini, tim SAR telah melakukan pencarian terhadap korban dan sudah menemukan kotak hitam pesawat.

Pesawat yang jatuh ke laut sudah tidak aktif sejak akhir Maret 2020, beberapa minggu setelah Indonesia mengumumkan infeksi Covid-19 pertamanya, kata Kementerian Perhubungan Indonesia.

Baca Juga: Mendadak Anjlok 3.000 Meter Kurang dari 1 Menit, Ternyata Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Sudah Berusia 26 Tahun, Ini Spesifikasinya

Pesawat mulai terbang kembali pada 19 Desember 2020, setelah menjalani pemeriksaan teknis oleh Administrasi Angkutan Umum Penerbangan Indonesia.

Penerbangan pertama tidak membawa penumpang dan bukan penerbangan komersial.

Pesawat itu mulai membawa penumpang pada 22 Desember, lebih dari dua minggu sebelum kecelakaan dahsyat itu.

Sertifikat penerbangan Boeing 737-500 ini berlaku hingga 17 Desember 2021.

Baca Juga: Sama-sama Keluar dari TNI AU, Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Ternyata Adik Angkatan Kapten Pesawat Air Asia QZ 8501 yang Jatuh Tahun 2014

Kementerian Perhubungan Indonesia menegaskan telah mematuhi pedoman Administrasi Penerbangan Federal AS, yang dikeluarkan pada 24 Juli 2020, yang mengharuskan operator pesawat Boeing, termasuk Boeing 737-500, untuk melakukan pengujian secara dinamis. sebelum diizinkan terbang lagi.

Alasan dari pemeriksaan tersebut adalah bahwa setelah tidak aktif dalam jangka waktu yang lama, pesawat dapat mengalami malfungsi pada mesin, yang mengakibatkan mesin berhenti di udara.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest