"Satu hal yang pengalaman pribadi saya, waktu saya nikah beliau yang mengakadkan. Itu saya telat hampir satu jam tapi beliau tidak ada wajah marah sedikit pun. Beliau membaca maulid itu sampai selesai. Wajah kecewa tidak ada di wajah beliau," katanya.
Sama seperti yang disampaikan Habib Abu Bakar, Habib Habibi juga menyampaikan bahwa almarhum selalu menghadiri undangan seseorang tanpa pandang bulu.
"Tidak pernah tidak menghadiri undangan dari hajatan seseorang. Tidak pandang kaya atau miskin, asalkan beliau tidak ada acara lain, beliau pasti hadir walapun dalam keadaan sakit. Menyenangkan bagi orang," katanya.
Ketua Lakpesdam NU Kota Pasuruan, Zulkarnain Mahmud mengaku merasa kehilangan dengan sosok Habib Hasan yang menurutnya sangat sederhana.
"Umat Islam khususnya yang berada di Pasuruan sangat kehilangan figur teladan. Tidak heran ribuan umat hadiri pemakaman beliau.
Baca Juga: Diragukan WHO, Negara Ini Ikuti Jejak Jokowi Borong Vaksin Sinovac China Hingga Sebut 91% Efektif
Beliau istiqomah menjadi imam Masjid Jami' Kota Pasuruan dan tidak menolak undangan dari masyakarat kecil sekali pun," katanya.
Ulama yang dikenal dengan kesederhanaannya itu wafat saat menjalani perawatan di Nasional Hospital Surabaya.
"Beliau ketika sakit itu pertama diare saja terus ada infeksi di daerah lambung," kata salah satu putra almarhum, Habib Abu Bakar Assegaf melalui sambungan telpon, Senin (28/12/2020) malam.
Habib Hasan yang merupakan mertua dari Habib Taufiq Assegaf dirawat di rumah sakit itu selama lima hari.