Uang tersebut bisa digunakan untuk membiayai pendidikan dan biaya pengobatan.
Hingga kini, Tri Mumpuni telah membuat sekitar 61 desa terpencil menjadi terang benderang melalui Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA).
Tri Mumpuni menggeluti pembanguna perdesaan sejak kuliah di Institut Pertanian Bogor.
Saat itu, ia terlibat dalam kegiatan pembangunan masyarkat perdesaan di pinggiran danau Toba Sumatera Selatan dengan program pengembangan ikan tilapia merah bantuan USAID untuk peternak ikan di pinggiran Danau Toba.
Sebelumnya, Tri Mumpuni juga menggeluti pembangunan di perkotaan.
Namun, hal tersebut hanya berlangsung selama dua tahun.
Tri Mumpuni menemukan ketidakpastian pembangunan perkotaan di Indonesia karena uang lebih banyak bicara.
Hingga akhirnya, ia kembali bergabung dengan suaminya untuk kembali ke pedesaan.
Suaminya mengurusi teknologi dan Tri Mumpuni mengurusi pembangunan sosial masyarakat dan ekonominya dengan memanfaatkan teknologi.
(Sumber: TribunWiki/Kompas.com/Tribunnews.com)