“Assalamulaikum untuk sahabat saya dan seluruh keluarga besar JNE, saya Haikal Hassan mengucapkan selamat milad ke-30 dan tetaplah berada dalam sebuah kebaikan yaitu men-deliver keberkahan, men-deliver kemaslahatan umat, itu lah misi JNE,” kata Haikal dalam video yang tersebar di media sosial.”Dari saya Haikal Hassan sekali lagi Insyaallah kita akan ketemu dalam waktu yang tidak terlalu lama dari sini. JNE maju terus, jaya terus dan tetap men-deliver keberkahan dari Allah SWT,” kata Haikal Hassan dalam video.
Meski tak ada yang salah dengan ucapan yang dilontarkan Haikal Hassan, sejumlah warganet justru menyambut unggahan tersebut dengan nada negatif.
Terbukti kini hashtag alias tagar ‘Boikot JNE’ (#BoikotJNE) mulai menggema di jejaring media sosial Twitter. Tercatat terdapat sekitar 19 ribu pengguna membuat kicauan dengan tagar serupa.
Padahal dalam akun resmi JNE, pihaknya tak hanya mengunggah video dari Haikal Hassan saja. Sejumlah tokoh politik lainnya seperti Ahok dan Ganjar pun turut memberi ucapan. Namun entah mengapa hanya ucapan Haikal Hassan yang jadi sasaran empuk warganet.
Menanggapi respons negatif dari masyarakat, pihak JNE buru-buru menghapus ucapan Haikal Hassan dan membuat kicauan yang menyatakan bahwa pihaknya merangkul semua kalangan warga di Indonesia dan tak hanya memihak kelompok mana pun.
“Untuk semua warga twitter, JNE merangkul semua warga Indonesia, dan berkomitmen terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” kicau akun @JNE_ID.
“JNE merangkul semua golongan dan tidak memihiak pada agama, suku bangsa, ras, dan pandangan politik tertentu. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh masyarakat Indonesia. Terima kasih,” sambungnya melalui sebuah gambar.