Sebelas tahun kemudian, Saddam Hussein mengambil alih kekuasaan, setelah al-Bakr mengundurkan diri pada 1969.
Pada awal 1980-an, ia melibatkan Irak dalam perang selama delapan tahun dengan Iran.
Perang tersebut diperkirakan telah merenggut nyawa lebih dari satu juta jiwa, baik dari Irak maupun Iran.
Saddam Hussein diduga telah menggunakan agen saraf dan gas mustard pada tentara Iran selama konflik tersebut.
Lalu, dua tahun berselang, Irak kembali terlibat perang dengan Kuwait tepatnya pada 1990.
Dipukul mundur
Invasi tersebut dilatarbelakangi oleh minimnya akses laut yang dimiliki oleh Irak sehingga tidak bisa melakukan ekspor minyak secara optimal.
Padahal, Irak saat itu sangat bergantung pada ekspor minyak untuk memulihkan perekonomian negara yang tengah memburuk usai Perang Teluk I.
Irak berhasil dipukul mundur oleh pasukan koalisi Barat. Sepanjang 1990-an, Irak mendapat sanksi berupa embargo ekonomi dari PBB.
Petaka menimpa Saddam Hussein kala pasukan AS melakukan invasi ke Negeri Seribu Satu Malam itu pada 2003.