Meski sudah diingatkan, Denny yang dituding sebagai buzzer itu, bersikukuh merasa dirinya benar.
Saat cuitan itu mulai ramai dan dianggap sebagai 'narasi kebencian', Panglima Tertinggi Ansor-Banser, Yaqut Cholil Qoumas membuat cuitan yang menyayangkan tindakan Denny Siregar.
Gus Yaqut menyayangkan nama Gus Mus dibawa-bawa untuk membuat narasi kebencian.
"Apa sih untungnya bawa-bawa Gus Mus untuk soal2 begini? Janganlah bawa-bawa beliau ke urusan benci membenci seperti ini," tulis Gus Yaqut dikutip Wartakotalive.com dari Twitternya.
Para nahdiyin yang berkomentar di cuitan itu pun dibuat geram oleh tindakan Denny Siregaryang membawa-bawa ulama NU untuk 'dibenturkan' dengan pihak lain.
Terlebih, mereka menganggap, tindakan Denny Siregaryang membandingkan dua pemimpin dan ulama sebagai tindakan adu domba dan hanya menimbulkan keributan.

Denny Siregar menghapus postingan setelah ditegur panglima Tertinggi Banser Gus Yaqut
"Saya lahir dan besar di lingkungan Nahdliyin, jadi otomatis Nahdliyin Terus terang jadi kurang bangga sejak Orang2 seperti Abujanda, Denny Siregardll merasa penting di NU,' tulis Soeyoto1 membalas cuitan Gus Yaqut.
"Biar urusan benci membenci urusan kalian saja @Dennysiregar7. jangan bawa-bawa Gus Mus," tulis @najmifuady