China telah mempermasalahkan hak ekonomi di daerah tersebut yang menambah ketegangan air.
Bulan lalu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mencabut larangan enam tahun eskplorasi minyak Laut China Selatan.
Seorang juru bicara presiden menggambarkan langkah tersebut sebagai penegasan hak Filipina di perairan yang disengketakan.
Larangan eksplorasi minyak dan gas diberlakukan oleh pendahulu Duterte.
Presiden Duterte telah mengeraskan pendiriannya terhadap China, bergerak lebih dekat ke Amerika Serikat.
Baca Juga: Buruan Cek Saldo ATM, BLT BPJS Rp 1,2 Juta Sudah Ditransfer, Ingat Jangan Gunakan 5 Rekening Ini
Amerika juga meningkatkan kritiknya terhadap tindakan China di perairan yang disengketakan.
AS telah mengirim kapal perang melalui perairan sengketa yang telah berulang kali dikutuk Beijing.
China telah mengklaim sebagian besar Laut China Selatan sebagai miliknya yang telah memicu perselisihan selama bertahun-tahun.
Bulan lalu, sebuah kapal induk Angkatan Laut AS melakukan latihan di perairan meski ketegangan meningkat.