Mereka adalah salah satu penyangga kemenangan Trump pada pilpres 2016 selain pemilih pria yang tidak berpendidikan universitas dan pemilih lansia.
Blok pemilih lansia juga meninggalkan Trump walau jumlahnya tidak sebesar blok pemilih lain.
Kemarahan mereka atas ketidakbecusan dan ketidakseriusan Trump menangani penyebaran pandemi Covid-19 menjadi alasan utama blok pemilih ini mengalihkan dukungan ke Biden.
Bagaimana peluang Donald Trump?
Lalu, dapatkah Trump mengejutkan dunia lagi?
Tidak sedikit yang tetap meragukan angka-angka survei seperti yang terjadi pada pilpres 2016.
Donald Trump bukan berarti tidak dapat meraih kemenangan mengejutkan lagi, seperti ketika ia mengalahkan Hillary Clinton pada 2016 lalu.
Walau berstatus underdog, taipan real estate itu akan kembali terpilih jika ada kesalahan atau polling error berskala besar lebih dari 5 poin.
Fenomena ini sangat jarang terjadi dalam sejarah politik AS di mana rataan kesalahan survei adalah sekitar 2 poin.
Lembaga survei juga telah mengevaluasi blunder mereka dengan menggunakan skala pendidikan untuk survei pilpres AS 2020.