Begitu ada guncangan gempa, ia langsung bangun dan lari keluar rumah.
“Nggak nyangka juga gempa tadi, saya bisa lari sedikit. Padahal biasanya mau jalan saja harus pakai tongkat. Tadi spontan tanpa tongkat, langsung jalan pas ada gempa keluar rumah,” ujar Yanti, warga Kertasari, Ciamis.
Waktu gempa menguncang, menurut Yanti, ia sedang memasak di dapur. Tiba-tiba ada gempa dua kali.
Baca Juga: Pandemi Belum Juga Berakhir, Jokowi Potong Gaji Abdi Negara 2 Bulan Lagi, Berikut Besarannya
“Gempanya cukup besar, langsung saja jalan keluar rumah. Takut ada apa-apanya,” katanya.
Minggu (25/10/2020) pukul 7.56 WIB, wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan, parameter update kekuatan gempa adalah M 5,5. Episenter gempa terletak pada koordinat 8,2 LS dan 107,86 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah Barat Daya Kota Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 62 km.
Dalam siaran resminya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan gempa yang terjadi adalah jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Rahmat.