Soepriyatno tidak tahu-menahu terkait dipindahnya Nova Riyanti Yusuf selaku wakil ketua komisi IX dari perwakilan fraksi Demokrat (April 2014), padahal jajaran ketua komisi (Ribka Tjiptaning) dan wakil ketua komisi tidak mengalami problem apapun dan selama ini saling aktif mengawal tiap gugus kerja yang dibawahi komisi IX.
Soepriyatno menjadi pelaku voting yang tidak setuju kenaikan harga BBM (Maret 2012).
Soepriyatno kembali mengikuti instruksi Fraksi Gerindra untuk tidak setuju kenaikan harga BBM dalam voting APBNP 2013 (Juni 2013).
Soepriyatno juga ikut menjadi pelaku voting yang menyetujui revisi UU MD3 (8 Juli 2014) sesuai arahan fraksi Gerindra.
Pada Desember 2015, Soepriyatno pernah dilaporkan oleh istrinya sendiri Nova Riyanti Yusuf ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) atas tuduhan melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Politikus Partai Demokrat, Nova Riyanti Yusuf, melaporkan suaminya, Soepriyatno ke Mahkamah Kehormatan Dewan atas dugaan melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Beberapa waktu lalu kepada media, Soepriyatno sempat menyinggung persoalan buku nikah yang hilang.
Perempuan yang akrab dipanggil Noriyu merasa perlu bicara menanggapi Soepriyatno soal buku nikah. Ia mengaku baru mendapat buku nikah pada Oktober 2015, padahal keduanya menikah sejak Januari 2015.
Mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR itu menceritakan buku nikah sebenarnya telah ia dapat tapi ternyata ada kesalahan nama. Sementara itu ia harus bertolak ke Amerika Serikat untuk memenuhi undangkan riset enam bulan.
Suami sempat mengantar Noriyu ke Amerika Serikat dan buku nikah miliknya ia titipkan ke Soepriyatno. Lalu untuk merevisi nama di buku nikah tersebut, Noriyu balik ke Jakarta sekitar Juni 2015.