Lengkapnya, bernama Rukmini Chamin, putri sulung keluarga Chaimin di Medan.
Pertemuan keduanya terjadi ketika Pierre Tendean bertugas sebagai Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II/Bukit Barisan, Medan.
Pertemuan keduanya tidak terlalu lama, karena Pierre Tendean memang hanya sebentar bertugas di Medan.
Baca Juga: Terungkap Sudah, Ternyata 2 Sosok Ini Jadi Pentolan PKI di Indonesia, DN Aidit Cuma Kroco
Setahun setelah ditempatkan di Medan, Pierre Tendean menjalani pendidikan di Bogor.
Sebab itu, Pierre Tendean dan Rukmini yang sudah saling mengenal terpaksa menjalani hubungan jarak jauh.
Meski demikian, hati Pierre Tendean tetap tertambat pada Rukmini.
Menurut cerita, anak sulung A. H Nasution kerap memergoki Pierre Tendean tersenyum membaca surat dari Rukmini.
Pada masa itu, satu-satunya cara berkomunikasi memang melalui surat.
Seiring berjalannya waktu, keduanya mulai merencanakan langkah yang lebih serius.