Pada tahun 2010 saat menjabat sebagai Gubernur Akmil, harta kekayaan yang dilaporkannya yakni sebesar Rp 7,19 miliar.
Lalu, berselang lima tahun kemudian atau pada tahun 2015 saat menjadi Kepala Staf TNI AD, aset yang dilaporkannya naik menjadi Rp 13,9 miliar.
Sebagaimana profil pejabat negara lainnya, harta kekayaan terbesar disumbang dari aset properti senilai Rp 15,43 miliar.
Gatot diketahui memiliki 17 bidang tanah dan bangunan, terbanyak berada di Bogor dan Jakarta. Tanah lainnya tersebar di berbagai daerah, antara lain Solo, Klungkung, Depok, Sukabumi, dan Maluku Tengah.
Untuk kendaraan dan mesin, Gatot melaporkan kepemilikan atas tiga kendaraan roda empat, yaitu Toyota Harrier Jeep tahun 2001 dengan taksiran nilai Rp 120 juta, Toyota Alphard tahun 2006 senilai Rp 385 juta, dan Toyota Kijang tahun 1996 senilai Rp 40 juta.
Semua aset tanah dan bangunan serta kendaraan milik Gatot diklaim merupakan hasil sendiri alias bukan dari hasil warisan ataupun hibah.
Selanjutnya, Gatot juga melaporkan kekayaan lain berupa harta bergerak lain senilai Rp 46 juta, kemudian kas dan setara kas dengan nilai cukup besar, yakni Rp 10,65 miliar.
Dalam laporan LHKPN, Gatot Nurmantyo mengaku tidak memiliki utang sama sekali.
Sebelum pensiun dari TNI, Gatot Nurmantyo sempat mengungkapkan keinginannya untuk fokus berbisnis peternakan dan pertanian.
"Saya mulai belajar beternak, sama berkebun. (Ternak) ayam, ayam petelur," ujar Gatot dikutip dari Tribunnews.