India lalu melakukan aksi balasan, dengan memblokir sejumlah aplikasi buatan China termasuk TikTok.
Kemudian pada Rabu (2/9/2020) India mengumumkan pemblokiran PUBG, yang tak hanya memicu kemarahan China tapi juga membuat kecewa para gamers India.

PUBG
"India telah menyalahgunakan konsep keamanan nasional dan mengadopsi langkah-langkah diskriminatif terhadap perusahaan China," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng dalam jumpa pers online yang dikutip AFP.
China juga dengan tegas menentang keputusan India, dan mendesak nagara pimpinan PM Narendra Modi itu untuk "memperbaiki keputusannya yang salah".
Menurut Beijing, India memberlakukan pemblokiran karena ada tekanan dari Amerika Serikat (AS).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying pun pada hari yang sama memperingatkan, AS yang "picik" agar tidak ikut campur dalam kasus pemblokiran ini.
Otoritas India mengatakan, mereka mengalihkan fokus ke teknologi China karena dianggap "merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara, dan ketertiban umum."
China juga dilaporkan menderita korban meninggal di medan tempur dataran tinggi Himalaya, tapi tidak mengungkap jumlahnya.
India semakin sering menggunakan senjata ekonomi terhadap negara tetangganya itu dalam babak baru perselisihan mereka.