Follow Us

Bikin Takut Seantero Dunia, Ternyata Virus Corona Punya 5 Kelemahan Ini, Cari Tahu Agar Kita Bisa Terhindar

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 05 September 2020 | 08:14
Ilustrasi virus corona.
Freepik/prostooleh

Ilustrasi virus corona.

Baca Juga: Gagal Bujuk Plt Bupati Sidoarjo Swab Test Hingga Akhirnya Meninggal, Dinkes Lakukan Hal Ini Usai Sang Istri Pejabat Positif Covid-19

Sabun mengandung zat seperti lemak yang dikenal sebagai amphiphiles, beberapa di antaranya secara struktural sangat mirip dengan lipid dalam membran virus.

Molekul sabun “bersaing” dengan lipid dalam membran virus. Ini kurang lebih bagaimana sabun juga menghilangkan kotoran normal dari kulit.

Sabun tidak hanya melonggarkan "lem" antara virus dan kulit tetapi juga interaksi yang menyatukan protein, lipid, dan RNA dalam virus.

2. Tak bisa bertahan lama tanpa inang

Pakar Virologi di US National Institutes of Health (NIH), Neeltje van Doremalen, dan rekan-rekannya di Rocky Mountain Laboratories di Hamilton, Montana, termasuk salah satu tim peneliti pertama yang melakukan tes tentang kemampuan SARS-CoV-2 bertahan hidup di berbagai permukaan.

Studi mereka yang telah diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, menunjukkan bahwa virus tersebut dapat bertahan dalam droplet hingga tiga jam setelah terlepas ke udara.

Droplet halus berukuran antara 1-5 mikrometer atau sekitar 30 kali lebih kecil dari lebar rambut manusia disebut bisa tetap mengudara selama beberapa jam di udara yang tenang.

Baca Juga: Bak Disambar Geledek, Angka Kasus Covid-19 Terus Melonjak, BMKG Mendadak Minta Warga Waspada Pada 4 Gempa Karena Sesar Aktif di Pulau Jawa

Kondisi ini menandakan bahwa virus yang bersirkulasi dalam sistem pendingin udara tanpa filter hanya akan bertahan paling lama selama dua jam, terutama karena tetesan aerosol cenderung mengendap pada permukaan lebih cepat dalam udara yang berpolusi.

Tetapi, studi NIH ini menemukan bahwa virus SARS-CoV-2 bertahan lebih lama di atas permukaan kardus, yakni bisa 24 jam dan bahkan 2-3 hari di permukaan plastik dan stainless steel.

Berdasarkan temuan tersebut, para ahli pun menduga virus bertahan lama di gagang pintu, meja dapur yang dilaminasi atau dilapisi plastik, dan permukaan keras lainnya.

Editor : Fotokita

Latest