"Memang saya enggak boleh ngomong? Memang ini soal saya pribadi?" ungkit Fadli.
Sebelumnya, Fadli menjelaskan tujuannya mengkritik pernyataan yang dianggap blunder tersebut.
Ia menegaskan tujuan kritiknya bukan bermaksud menyerang Puan secara pribadi.
"Ini bukan tentang saya, justru kalau ada yang salah, kita koreksi. Kalau ada yang benar, kita dukung," jelas mantan Wakil Ketua DPR ini.
"Tidak ada masalah. Tidak ada sedikitpun kebencian atau hal yang lain," tegasnya.
Fadli menyinggung saat ini masyarakat dan elit politik tengah berfokus pada penyelenggaraan pemilu.
Selain itu ia menilai menggoreng isu Pancasila sudah kuno atau ketinggalan zaman.
"Kita justru ingin menyatukan apakah proses politik, apakah pilpres, pemilu, pilkada, jangan diutak-atik lagi persoalan ideologi," papar Fadli Zon.
"Jangan merasa dia paling Pancasilais, jangan merasa paling pemilik Republik Indonesia ini," tambah politisi berdarah Minang ini.
"Ini yang menurut saya kita perlu luruskan supaya jangan hal-hal ini digoreng kepada calon-calon lain," katanya.