Follow Us

Namanya Muncul dalam Foto Surat Rekomendasi yang Bocor, Inilah Sosok Cucu Soekarno Disebut Jadi Andalan PDIP di Pilkada Surabaya 2020

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 02 September 2020 | 11:06
Puti Guntur Soekarno
Instagram

Puti Guntur Soekarno

Sementara itu, delapan partai, yakni PKS, PKB, PPP, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan Partai Gerindra sudah memastikan mendukung mantan Kapolda Jatim Machfud Arifin di Pilkada Surabaya 3020.

Baca Juga: Jejaknya Dirahasiakan Selama Puluhan Tahun, Berikut Kisah Pasukan Hantu Amerika yang Sukses Kelabui Militer Nazi dengan Cara Tak Terduga Ini

Pengumuman DPP PDIP

DPP PDI Perjuangan (PDIP) akan mengumumkan nama bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang akan diusung dalam Pilkada Surabaya 2020, Rabu (2/9/2020).

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, puncak pengumuman tersebut akan dilakukan dalam rapat DPP PDI Perjuangan yang digelar secara daring.

"Puncak pengumuman calon akan dilakukan dalam Rapat DPP PDI Perjuangan yang dinyatakan terbuka untuk umum, dan dilakukan secara daring pada tanggal 2 September 2020 pada pukul 14:00 WIB," kata Hasto melalui keterangannya, Selasa (1/9/2020).

PDI Perjuangan, kata Hasto, menempatkan Kota Surabaya sebagai panggung politik utama setelah Jakarta.

Alasannya, Surabaya bukan saja menjadi kota terbesar kedua Indonesia, melainkan juga telah menjadi best practices kota sederet prestasi.

“Surabaya sangat layak ditempatkan sebagai puncak pengumuman calon kepala daerah dan wakil kepala daerah PDI Perjuangan. Di kota inilah semangat nasionalisme dan patriotisme tumbuh subur. Di kota inilah semangat hubbul wathon minal iman berkumandang menghalau bala tentara Sekutu," ujar Hasto.

Atas dasar semangat perjuangan itu, PDI Perjuangan meyakini masyarakat Surabaya memiliki kesadaran dan semangat juang untuk menjaga Surabaya agar tidak jatuh ke tangan yang salah.

Yakni mereka yang ingin merombak tata keindahan kota, hanya karena daya gerak kekuatan modal.

"Bagaikan Pasukan Sekutu yang mencoba merampas kedaulatan NKRI dengan NICA dibelakangnya, kini pun ada kekuatan tersembunyi yang mencoba hadir dengan ‘meriam kapitalnya’ untuk merebut Surabaya. Pertimbangan mereka murni kekuasaan dan kapital," ucap Hasto.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest