Sekretaris DPD PDI-P Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno saat dikonfirmasi memastikan bahwa surat yang beredar adalah palsu.
"PDI-P adalah partai yang tertib, tidak mungkin surat penting sampai beredar luas seperti itu. Surat palsu itu," kata Sri saat dikonfirmasi, Selasa (1/9/2020) pagi.
Surat rekomendasi untuk pasangan yang diusung PDI-P, kata Sri, akan diumumkan langsung oleh DPP PDI-P.
Namun dia mengaku tidak tahu kapan DPP memilih waktu untuk mengumumkannya. Dihubungi terpisah, Ketua DPC PDI-P Adi Sutarwijono enggan berkomentar banyak soal beredarnya foto surat tersebut.
"Yang pasti kami saat ini menunggu pengumuman resmi dari DPP PDI-P," ujarnya.
Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat sebelumnya pernah menjelaskan bahwa pengumuman rekomendasi untuk Pilkada Kota Surabaya dan beberapa daerah lainnya akan dilakukan sebelum 4 September atau sebelum KPU membuka pendaftaran.
Ada 19 nama yang mendaftar ke PDI-P Jawa Timur sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.
Ke-19 nama pendaftar tersebut yakni, Dyah Katarina (anggota DPRD Surabaya), Armuji (anggota DPRD Jatim), Anugerah Ariyadi (mantan anggota DPRD Surabaya), Mega Djadja Agustjandra (pengusaha), Sutjipto Joe Angga (pengusaha), dan Chrisman Hadi (seniman).
Selanjutnya, Sri Setyo Pertiwi (pengusaha), Laksda TNI (Purn) Untung Suropati, Fandi Utomo (mantan anggota DPR RI), Warsito (mantan anggota DPRD Surabaya), Gunawan (pengusaha), Dwi Astutik (Muslimat NU), Haries Purwoko (pengusaha), dan Lia Istifhama (fatayat NU).
Ada juga nama Achmad Wahyuddin (pengusaha), Whisnu Sakti Buana (wakil wali kota Surabaya), Ony Setiawan (aktivis), Edy Tarmidy (politisi PDI-P), dan Ahmad Nawardi (anggota DPD).