Follow Us

Jadi Bangunan Heritage, Inilah Fakta Gedung Utama Kejaksaan Agung yang Terbakar, Dibangun Era Soekarno Dinikmati Saat Soeharto Berkuasa

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 22 Agustus 2020 | 21:48
Gedung Kejaksaan Agung di Jalan Sultan Hasanudin Dalam, No. 1, RT.011/RW.007, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terbakar Sabtu (22/8/2020) malam.
KOMPAS.COM/ BONFILIO PUTRA

Gedung Kejaksaan Agung di Jalan Sultan Hasanudin Dalam, No. 1, RT.011/RW.007, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terbakar Sabtu (22/8/2020) malam.

Menurut dia, peristiwa kebakaran tersebut sudah kadung terjadi dan meminta publik mendokan agar api segera padam.

"Yang namanya musibah ini kan masih dicari penyebab permasalahannya, kami sampaikan saja namanya musibah ini sudah terjadi mari kita sama-sama doakan lah mudah-mudahan akan segera teratasi," ujar Hari.

Diketahui, kebakaran terjadi di Gedung Utama Kantor Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu malam ini.

Sejauh ini, sebanyak 23 unit mobil pemadam kebakaran dan 120 personel pemadam kebakaran telah diterjunkan untuk memadamkan api yang masih berkobar.

Video gedung utama Kejaksaan Agung yang terbakar bisa dilihat di sini.

Sejarah gedung utama Kejaksaan Agung memang menarik.

Baca Juga: Keji, Habisi Nyawa Satu Keluarga di Sukoharjo, Pelaku Berkawan Baik Hingga Punya Hubungan Bisnis dengan Korban

Sejarah gedung Kejaksaan Agung ini bisa kita simak melalui ulasan sejarah yang dipaparkan oleh tim redaksi Hukum Online lewat tautan ini.

Siapa yang tidak kenal dengan R Soeprapto. Priyayi keturunan Jawa ini didaulat sebagai Bapak Kejaksaan RI karena jasa-jasanya bagi Korps Adhyaksa.

Sebagai penghormatan, patung Soeprapto diletakkan di depan halaman gedung utama Kejaksaan Agung. Patung itu diresmikan Jaksa Agung Mayjen Soegih Arto pada 22 Juli 1969.

Bila menelusuri jalan setapak di depan gedung utama Kejaksaan Agung, kita akan menemukan patung Soeprapto terpatri kokoh dikelilingi taman.

Sepak terjang Soeprapto sebagai penegak hukum, membuatnya sempat dijuluki trio penegak hukum bersama Sukarjo Hatmojo dan Ating Natakusumah oleh masyarakat Pekalongan.

Editor : Fotokita

Latest