"Ini seperti bom atom," timpal Makrouhie Yerganian, pensiunan guru berusia 70-an yang sudah bertahun-tahun tinggal dekat pelabuhan.
Makrouhie menilai kekacauan itu lebih parah dibanding perang saudara pada 1975-1990.
Semua bangunan di sekitar tempat tinggal Makrouhi langsung rusak parah.
Pamannya yang sudah 91 tahun tewas akibat kejadian tersebut.
Bahkan, rumah sakit di Lebanonkini kewalahan menampung korban luka dari ledakan itu,.
Belum selesai dengan penanganan pasien Virus Corona, korban luka terus berdatangan.
Akibatnya kini Pemerintah Lebanonmeminta adanya bantuan dari berbagai negara untuk mengatasi masalah ini