Bahkan saking besarnya ledakan tersebut, dentumannya sampai terdengar di negara Siprus, yang berjarak 240 kilometer dari Beirut.
Satu di antara korban yang selamat yakni seorang prajurit tak diketahui namanya menyebut bahwa ledakan itu benar-benar dahsyat.
Banyak mayat bergelimpangan serta ambulans terus mengevakuasi.
"Ini seperti bom atom," timpal Makrouhie Yerganian, pensiunan guru berusia 70-an yang sudah bertahun-tahun tinggal dekat pelabuhan.
Makrouhie menilai kekacauan itu lebih parah dibanding perang saudara pada 1975-1990.
Semua bangunan di sekitar tempat tinggal Makrouhi langsung rusak parah.
Pamannya yang sudah 91 tahun tewas akibat kejadian tersebut.
Bahkan, rumah sakit di Lebanon kini kewalahan menampung korban luka dari ledakan itu,.