Follow Us

Tusuk dari Belakang Pembelian Andalan Rusia Sukhoi SU-35, Amerika Banggakan Keunggulan Jet Tempur F-35 Lightning II Kepada Menhan Prabowo

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 04 Agustus 2020 | 11:45
Jet Tempur F-35B yang tergabung dalam MEU-31 lepas landas dari geladak USS America
Petty Officer 3 Vance Hard

Jet Tempur F-35B yang tergabung dalam MEU-31 lepas landas dari geladak USS America

Secara rinci, dokumen tersebut menjelaskan bahwa alokasi anggaran tersebut antara lain bersumber dari rupiah murni Rp113,1 triliun (87,5%), pagu penggunaan PNBP Rp2,1 triliun (1,6%), pagu penggunaan BLU Rp3,1 triliun (2,4%), dan SBSN Rp900 miliar (0,7%).

Kementerian Pertahanan beralasan anggaran tersebut akan digunakan untuk mendukung pencapaian target prioritas pembangunan nasional bidang pertahanan.

Adapun, program-program tersebut meliputi program penggunaan kekuatan, program modernisasi alutsista dan non-alutsista dan sarana dan prasarana pertahanan, program pembinaan sumber daya pertahanan dan program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sentil Prabowo Agar Cepat Habiskan Anggaran Kementerian, Sang Menhan Langsung Borong Alutsista Buatan Pindad, Begini Detailnya

Bukan Su-35, Jet Tempur Beruang Merah Ini Bakal Jadi Lawan Berat Bagi F-35 Sekaligus F-22 Raptor Milik AS
Komsomolsk-on-Amur Aircraft Plant

Bukan Su-35, Jet Tempur Beruang Merah Ini Bakal Jadi Lawan Berat Bagi F-35 Sekaligus F-22 Raptor Milik AS

Maret lalu, Indonesia sempat lakukan transaksi dengan militer Rusia untuk membeli produk alutsista mereka.

Mengetahui itu, Amerika Serikat (AS) meradang hebat bahkan blak-blakan larang Indonesia membeli produk negeri Beruang Merah.

Padahal, Indonesia sudah terlanjur akuisisi jet tempur kelas berat Sukhoi Su-35 11 unit, gelontorkan dana 1,1 miliar dolar AS.

Lalu apakah pelarangan AS ini membuahkan hasil?

Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Sebut Ahok Tak Bisa Berbuat Apa-apa, Belum Genap Satu Tahun Jadi Komut Pertamina Suami Puput Nastiti Devi Sudah Berani Keluarkan Ancaman: Main Politik Sama Saya Mah Sudah Biasa

Rupanya benar, Indonesia pada 15 Maret 2020 dikabarkan sampai batalkan pesanan.

Padahal segala infrastruktur, pelatihan hingga banyak hal disiapkan menyambut datangnya Super Flanker itu.

Editor : Fotokita

Latest