Fotokita.net - Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan jajarannya untuk bekerja lebih keras dan lebih cepat dalam masa krisis akibat pandemi Covid-19 ini.
Presiden meminta agar jajarannya membuat terobosan dalam melaksanakan berbagai prosedur sehingga mempercepat prosesnya.
"Dari cara yang SOP (standar operasional prosedur) normal, kita harus ganti channel ke SOP yang smart shortcut. Gimana caranya? Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara lebih tahu dari saya menyelesaikan ini," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Rapat itu digelar tertutup dari wartawan. Namun Biro Pers Istana baru menyampaikan siaran pers pada Rabu (8/7/2020).
"Pada kondisi krisis, kita harusnya kerja lebih keras lagi. Jangan kerja biasa-biasa saja. Kerja lebih keras dan kerja lebih cepat. Itu yang saya inginkan pada kondisi sekarang ini," sambung Jokowi.
Jokowi mencontohkan dalam membuat Peraturan Menteri yang biasanya baru selesai dalam dua minggu, kini bisa diselesaikan dalam sehari.
Dalam membuat Peraturan Pemerintah yang biasanya memakan waktu sebulan, maka bisa dikebut hanya 2 hari saja. "Itu loh yang saya inginkan," tegas Kepala Negara.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga meminta seluruh jajarannya untuk segera membelanjakan anggaran untuk menggairahkan perekonomian.
Namun, Kepala Negara berpesan untuk memprioritaskan produk dalam negeri.
"Saya minta semuanya dipercepat, terutama yang anggarannya besar-besar. Ini Kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, Kemensos Rp 104,4 triliun, Kemenhan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 32,7 triliun," kata Presiden.
Sejak disentil Presiden Jokowi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto segera gerak cepat. Prabowo langsung memesan Maung 4x4 yang menjadi kendaraan taktis (rantis) terbaru garapan PT Pindad (Persero).
Maung 4x4 buatan PT Pindad
Setidaknya sudah ada 500 unit yang dipesan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, pesanan 500 unit yang dilakukan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dilakukan sepanjang tahun 2020.
Pengadaannya akan dilakukan secara bertahap. "Sepanjang tahun ini 500 unit kita akan coba buatkan, diharapkan bisa terpenuhi karena sekarang kita sedang fokus persiapan produksi dan pengadaan komponennya," kata Abraham saat dihubungi, Senin (13/7/2020).
Abraham menjelaskan, unit yang sudah sempat diuji coba beberapa hari lalu sebenarnya masih berupa prototipe.
Namun, dari segi desain dan konstruksi utama tidak akan ada perubahan dengan versi produksinya.
Penyempurnaan hanya akan dilakukan dari segi teknis serta kelengkapan dasar. Sementara untuk kisaran harga satu unit lengkap dengan spesifikasi militer tersebut sebesar Rp 600 jutaan.
"Harga Rp 600 jutaan, jadi spesifikasinya memang rantis ringan yang kami rancang untuk kebutuhan manuver cepat ketika penyergapan dan lainnya," kata Abraham.
Ketika ditanya soal apakah bisa terpenuhi 500 unit dalam waktu beberapa bulan, Abraham hanya mengatakan akan mengusahakan dengan baik.
Diharapkan dalam waktu dua bulan ke depan sudah bisa disuplai awal sebanyak 100-an unit.
"Kita upayakan sebaik mungkin ya, karena kondisi masih ada Covid juga. Kita lakukan bertahap, tidak langsung, jadi mungkin satu atau dua bulan pertama 100-an unit, lalu bertambah lagi di bulan berikutnya," ucap Abraham.
Prabowo Geber Maung
Menambah jajaran kendaraan taktis ( Rantis), PT Pindad (Persero) baru saja menyelesaikan produk terbarunya yang hadir dengan genre offroad berpengerak roda 4x4.
Maung 4x4 buatan PT Pindad
Mobil yang diberi nama Maung itu pun menjadi viral setelah Menteri Pertahanan ( Menhan) Prabowo Subianto menjajal langsung perfoma kendaraan tempur ini, di lintasan tanah, area Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (12/7/2020).
"Pada sore hari ini saya dan tim dari PT Pindad mencoba kendaraan Rantis 4x4 yang kami beri nama Maung," tulis Prabowo dalam akun Instagram miliknya.
Tak hanya itu, Prabowo juga menegaskan bila Kementerian Pertahanan ( Kemhan) akan terus mendukung upaya peningkatan produksi alutsista di dalam negeri.
Langkah tersebut dilakukan sebagai wujud dukungan program penelitian dan pengembangan, agar nantinya seluruh hasil produksi dalam negeri dapat mandiri secara utuh.
Ketika menghubungi Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose mengatakan, bila pengujian Rantis Maung 4x4 dilakukan langsung oleh Prabowo di lintasan tanah mulai dari yang sifatnya sedang sampai sedikit terjal bebatuan.
Maung 4x4 buatan PT Pindad
"Betul, kemarin bapak sendiri yang nyetir di kawasan Sentul. Jadi di tes pertama di lintasan biasa, lalu kita naik lagi ke jalur tanah yang lebih terjal," kata Abraham saat dihubungi, Senin (13/7/2020).
Abraham menjelaskan bila kelebihan utama dari Maung adalah diciptakan sebagai Rantis yang ringan dan praktis.
Namun demikian, dari segi kehandalan, mobil tersebut ampuh digunakan menjelajah di medan non-aspal atau offroad.
Sementara untuk di lintasan normal atau permukaan aspal, Abraham mengklaim Maung memiliki kemampuan handling dan manuver yang cukup baik.
Bahkan mesin turbo diesel yang digunakan juga sanggup digeber hingga 120 kpj.
"Jenisnya kita masukan ke Rantis ringan, pada dasarnya memang tipe militer tapi kami coba ubah konsepnya ke arah civilian type, jadi dua alam lah istilahnya," ucap Abraham.
Dalam pengujian yang dilakukan Prabowo, Abraham menjelaskan bila Pindad juga mendemonstrasikan Maung dalam beberapa aspek pengujian, dari jalan on road, paving, sampai bermain tanah di lintasan berbatu besar, tanjakan curam, jalan berlumpur serta dataran licin hingga sungai dangkal.
Pada medan yang sulit dilalui tersebut, Maung dapat melewati rintangan dan dikemudikan dengan handal.
Bahkan, Maung sengaja ditempatkan di jalur berlumpur dengan dominasi air untuk menguji kelincahan dan kehandalan di medan sulit dan licin.
Tidak hanya itu, Maung diklaim mampu bergerak taktis dengan tetap memperhatikan aspek-aspek kenyamanan.
Pengujian pada medan datar meliputi beberapa indikator, mulai dari kecepatan, percepatan, manuver putar, manuver angka 8, pengereman, dan aspek keamanan.