Dicky menyebut, di kota-kota besar di dunia seperti London atau New York, setidaknya ada 100 kematian dikaitkan dengan klaster transportasi publik.
Sehingga hal tersebut harus diwaspadai, mengingat kecepatan penularan Covid-19 di Jawa dan DKI khusunya masih belum menunjukkan pelambatan.
Dicky menuturkan, kebijakan ganjil genap bisa memunculkan peningkatan penumpang transportasi umum.
Karena itu menurutnya perlu dilakukan usaha koordinasi dan terintegrasi antara aturan ganjil genap dengan kebijakan izin kantor.
Ia mencontohkan, pada pegawai yang memang memenuhi kriteria untuk bekerja di kantor, seperti tidak ada kormobiditas dan dinyatakan sehat melalui tes Covid-19, bila mempunyai kendaraan pribadi, maka izin kerjanya disesuaikan dengan aturan ganjil genap.
"Untuk selalu diingat dan dipatuhi perkantoran bahwa opsi utama adalah WFH (Work from home)," tegas Dicky.
(Kompas.com)