Fotokita.net - Sesudah pelantikan masa jabatan yang kedua, periode 2019 - 2024, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan acara peluncuran Mobil Esemka Bima di pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi.
Setelah menjadi sorotan publik, Esemka merilis produk Bima, yang menjadi model kendaraan niaga ringan. Produk ini merupakan fokus awal dari pembuatan mobil Esemka.
Dengan dapur pacu mesin bensin, Bima menjadi mobil alternatif pesaing merek-merek pengusung mobil pikap yang telah merajai pasar otomotif niaga seperti Mitsubishi, Suzuki dan Daihatsu.
Untuk harga menurut Presiden Direktur Esemka, angkanya tidak akan jauh dari Rp 150 juta.
Pembuatan mobil niaga ringan adalah wujud komitmen dari visi dan misi Esemka yang ingin menggerakkan roda perekonomian di daerah pinggiran.
Dalam peresmian Jumat (6/9/2019), PT Esemka sekaligus meluncurkan satu produknya yakni Esemka Bima 1.2 dan Bima 1.3.
Mobil Esemka pun pernah menuai polemik lantaran waktu peluncurannya yang disebut lama.
Salah satu yang pernah melontarkan kritik pedas terhadap proyek itu adalah pengamat politik Rocky Gerung.
Dalam tayangan ILC TVOne jelang akhir tahun 2019 saat pemindahan ibukota, Rocky menyebut proyek itu adalah ngibul.
Rocky mempertanyakan alasan Presiden Jokowi yang berniat untuk memindahkan ibu kota ke luar Jakarta.