Follow Us

youtube_channeltwitter

Terharu dan Merinding, Begini Cerita Mahasiswa Indonesia Ikuti Shalat Jumat Pertama di Hagia Sophia: Sambutan Allahu Akbar Bergema

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 25 Juli 2020 | 11:32
Hagia Sophia memiliki makna besar sebagai simbol agama dan simbol politik

Hagia Sophia memiliki makna besar sebagai simbol agama dan simbol politik

Baca Juga: Sule Bongkar Konflik Besarnya dengan Andre Taulany, Azis Gagap Lagi-lagi Dibikin Makan Hati Hingga Harus Ngemper di Depan Rumah Mewah Sang Komedian Kondang

Hürriyet melaporkan mosaik dan lukisan Kristiani akan ditutup tirai selama shalat Jumat dan waktu shalat lain.

"Mekanisme tirai yang digunakan mirip dengan yang dipakai dalam industri film," kata harian itu.

"Tidak ada satu pun paku yang akan digores di struktur beton itu," tambah Hürriyet.

Karpet yang akan dipakai untuk shalat Jumat diproduksi di Provinsi Manisa, salah satu pabrik karpet pertama di Turki, kata surat kabar itu.

"Terbuat dari bulu domba 100 persen, karpet hijau yang dipasang dengan motif Ottoman abad ke-17."

Kemenangan dalam upaya kelompok Islamis

Bagi kelompok Islamis Turki, Hagia Sophia kembali dijadikan masjid menandai mimpi lama mewujudkan kembali simbol kejayaan Ottoman.

Namun bagi pihak lain, perubahan ini dianggap kemunduran untuk salah satu gedung dengan arsitek terindah di dunia.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Resmi Diusung PDI Perjuangan dalam Pilwalkot Solo 2020, Jokowi Janji Tak Akan Lakukan Hal Ini Saat Anak Sulungnya Mulai Berkampanye Nanti

Dalam pidato mingguan, tanggal 12 Juli lalu, Paus Fransiskus mengatakan ia "sangat sedih".

Namun bagi Yunus Genc - salat di Hagia Sophia pada Jumat (24/07) - menandai kemenangan dalam upaya puluhan tahun oleh kelompok Islamis seperti organisasi yang dia pimpin, untuk kembali menjadikan gedung kuno ini menjadi masjid.

Editor : Fotokita





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 9

Latest

Popular

x