Sementara itu, jika dibandingkan dengan utang, mengutip keterangan resmi APBN KiTa Juni 2020 yang dirilis Kementerian Keuangan sebagaimana dikutip dari Kontan.
Posisi utang pemerintah hingga akhir Mei 2020 adalah sebesar Rp 5.258,57 triliun.
Lalu rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 32,09 persen.
Jika dibandingkan dengan bulan April 2020, posisi utang pemerintah juga meningkat dari Rp 5.172,48 triliun menjadi Rp 5.258,57 triliun di bulan Mei 2020.
Rinciannya, utang pemerintah berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 84,49 persen.
Hingga akhir Mei 2020, penerbitan SBN yang tercatat sebesar Rp 4.442,90 triliun.
Penerbitan ini juga terbagi menjadi SBN domestik dan SBN valuta asing (Valas).
SBN Domestik tercatat sebanyak Rp 3.248,23 triliun yang terbagi menjadi Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp 2.650,69 triliun serta Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 597,54 triliun.
Sementara itu, SBN Valas yang tercatat adalah sebesar Rp 1.194,67 triliun dengan rincian sebagai berikut SUN sebesar Rp 970,73 triliun dan SBSN senilai Rp 223,94 triliun.
Untuk pinjaman luar negeri rinciannya yaitu pinjaman bilateral Rp 316,68 triliun, pinjaman multilateral Rp 446,69 triliun dan pinjaman commercial banks Rp 42,35 triliun.