Tak hanya itu, meski menunjukkan gejala yang sesuai pun seseorang tetap memerlukan resep dari dokter untuk mengonsumsinya.
Jadi tidak semua orang bisa meminumnya dengan dalih untuk mencegah Covid-19.
"Iya (dexamethasone) obat keras dan seharusnya (diminum) setelah konsultasi ke dokter," ujar dia.
Senada dengan Faqih, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melalui laman resminya juga menyebut obat ini tidak berfungsi bagi penderita Covid-19 ringan dan mengandung efek samping membahayakan bagi orang yang mengonsumsi tanpa adanya indikasi medis dan resep dokter.
"Obat ini tidak bermanfaat untuk kasus Covid-19 ringan dan sedang atau yang tidak dirawat di rumah sakit. Deksametason tidak dapat digunakan untuk pencegahan Covid-19," bunyi keterangan yang disampaikan BPOM.
Menurut penjelasan Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), apoteker Ika Puspitasari, M.Si., Ph.D, pasien yang mengalami kesembuhan sebanyak 2.100 adalah pasien Covid-19.
Pasien itu mendapatkan terapi oksigen atau menggunakan ventilator (pasien Covid-19 berat atau kritis).
"Di situs majalah Nature, deksametason tidak akan berefek jika diberikan pada pasien Covid-19 ringan," ujarnya seperti dikutip dari laman Fakultas Farmasi UGM, Minggu (21/6/2020).
Harus di bawah pengawasan dokter
Dikatakan, penggunaan kortikosteroid lain juga sudah biasa digunakan pada Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) oleh para klinisi, walaupun bukan deksametason.