Follow Us

Termasuk Obat Keras, Deksametason Disebut Bisa Sembuhkan Covid-19, Begini Akibatnya Bila Dikonsumsi Orang Sehat

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 28 Juni 2020 | 07:00
Ilustrasi Dexamethasone
REUTERS

Ilustrasi Dexamethasone

Fotokita.net - Para peneliti di Inggris menyebut bahwa obat deksametason mampu menyembuhkan pasien Covid-19.

Tentu pasien itu juga tetap diberikan terapi standar Covid-19.

Pasien itu bisa sembuh setelah diberikan deksametason dosis rendah hingga sedang (6 mg/hari) selama 10 hari.

Hingga saat ini, vaksin maupun obat untuk virus corona belum ditemukan.

Baca Juga: Kabar Baik Buat Abdi Negara, Anak Buah Jokowi Umumkan Besaran Gaji ke-13 untuk PNS Golongan I Sampai IV, Lantas Kapan Cairnya?

Namun, beberapa obat diklaim mampu membantu pasien virus corona untuk sembuh.

Tim peneliti dari Oxford University baru-baru ini menyampaikan bahwa obat dexamethasone atau deksametason efektif untuk menangani pasien Covid-19 dengan kondisi kritis di Inggris.

Banyak pasien yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 pun dinyatakan sembuh tanpa harus dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Jokowi Sudah Datangi Hingga Minta Turunkan Kasus Covid-19 dalam 2 Minggu, Jatim Malah Jadi Wilayah dengan Kasus Corona Tertinggi di Indonesia, Presiden: 'Enggak Bisa Surabaya Sendiri'

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun menyambut baik keberadaan obat ini yang terbukti dalam sejumlah kasus mampu mengobati pasien Covid-19 dalam keadaan yang parah.

Akibat informasi tersebut, masyarakat pun banyak yang mencari keberadaan obat ini dan membelinya secara bebas di pasaran, termasuk masyarakat di Indonesia.

Baca Juga: Makin Bikin Pusing, Vaksin Covid-19 Belum Lagi Ditemukan, Jamur Ini Disebut Tebarkan Wabah Penyakit Baru yang Tak Kalah Ganas, Begini Penjelasan Ahli

Melansir pemberitaan Antara, Kamis (18/6/2020), para pedagang di Pasar Pramuka, Jakarta mengaku kehabisan stok dexamethasone karena diburu masyarakat.

Namun demikian, beragam pihak telah mengingatkan bahwa obat ini tidak bisa sembarang dikonsumsi oleh masyarakat.

Baca Juga: Jokowi Tak Sabar Lagi Hingga Minta Turunkan Kasus Covid-19 di Jatim dalam 2 Minggu, Begini Respons Risma...

Ilustrasi Dexamethasone
SHUTTERSTOCK/MAXIM ERMOLENKO via Kompas.tv

Ilustrasi Dexamethasone

Salah satunya disampaikan oleh Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng Muhammad Faqih.

Kondisi tertentu

Faqih menyebut dexamethasone hanya bisa diminum oleh orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang sesuai dengan peruntukan obat ini.

"Konsumsi obat harus sesuai indikasi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/6).

Baca Juga: Negara Lain Sibuk Corona Amerika Siap Perang, Operasi Tempur Kapal Induknya Segera Digelar di Laut China Selatan, Jet Tempur F-22 Paman Sam Cegat Pesawat Patroli Rusia di Wilayah Ini

Dexamethasone merupakan obat kartikosteroid yang bisa untuk mengatasi reaksi alergi, asma, gangguan darah/hormon/sistem kekebalan tubuh dan masalah pernapasan.

Jika kondisi medis seseorang tidak menunjukkan indikasi yang sesuai, maka tidak disarankan untuk mengonsumsi dexamethasone meskipun obat ini mudah didapatkan di warung atau apotik.

Tak hanya itu, meski menunjukkan gejala yang sesuai pun seseorang tetap memerlukan resep dari dokter untuk mengonsumsinya.

Baca Juga: Terima Laporan Penyebab Tingginya Kasus Corona di Jawa Timur, Jokowi Peringkatkan Khofifah, Tapi Presiden Kepergok Kenakan Alat Ini Saat Blusukan ke Pasar Banyuwangi

Jadi tidak semua orang bisa meminumnya dengan dalih untuk mencegah Covid-19.

"Iya (dexamethasone) obat keras dan seharusnya (diminum) setelah konsultasi ke dokter," ujar dia.

Senada dengan Faqih, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melalui laman resminya juga menyebut obat ini tidak berfungsi bagi penderita Covid-19 ringan dan mengandung efek samping membahayakan bagi orang yang mengonsumsi tanpa adanya indikasi medis dan resep dokter.

"Obat ini tidak bermanfaat untuk kasus Covid-19 ringan dan sedang atau yang tidak dirawat di rumah sakit. Deksametason tidak dapat digunakan untuk pencegahan Covid-19," bunyi keterangan yang disampaikan BPOM.

Baca Juga: Indonesia Tembus Angka 50 Ribu Kasus Positif Corona, Kini Ada 27 RW di DKI Jakarta yang Masuk Zona Merah: Gelombang Pertama Belum Juga Selesai?

Menurut penjelasan Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), apoteker Ika Puspitasari, M.Si., Ph.D, pasien yang mengalami kesembuhan sebanyak 2.100 adalah pasien Covid-19.

Pasien itu mendapatkan terapi oksigen atau menggunakan ventilator (pasien Covid-19 berat atau kritis).

"Di situs majalah Nature, deksametason tidak akan berefek jika diberikan pada pasien Covid-19 ringan," ujarnya seperti dikutip dari laman Fakultas Farmasi UGM, Minggu (21/6/2020).

Harus di bawah pengawasan dokter

Dikatakan, penggunaan kortikosteroid lain juga sudah biasa digunakan pada Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) oleh para klinisi, walaupun bukan deksametason.

Kortikosteroid yang digunakan adalah metil prednisolone (MP) 2 mg/kg selama 32 hari atau hidrokortison injeksi 100 mg/24 jam selama minimal 3 hari.

Baca Juga: Tak Puas dengan Penjelasan Jokowi, Susi Pudjiastuti Kembali Serang Pemerintah: Pendapatan Ekspor Benih Lobster Lebih Murah dari Peyek Udang

ARDS merupakan salah satu manifestasi infeksi Covid-19 pada tahap berat hingga kritis, sehingga pasien memerlukan terapi oksigen bahkan ventilator.

"Untuk penggunaan kortikosteroid apakah metil prednisolon, hidrokortison ataupun deksametason harus digunakan di bawah pengawasan dokter secara ketat," katanya.

"Tentu mengingat efek samping yang ditimbulkan sangat berbahaya," imbuhnya lagi.

Baca Juga: Indonesia Disebut Bisa Jadi Hotspot Virus Corona Dunia, Jokowi Mendadak Minta Anak Buahnya Beri Perhatian Khusus Pada 3 Provinsi Ini

Golongan obat keras

Dijelaskan, deksametason adalah obat keras golongan kortikosteroid yang telah lama dipergunakan untuk penanganan alergi serta penyakit autoimun.

Seperti rematik dan Lupus Eritematosus Sistemik (LES), kanker, nyeri dan mual muntah paska operasi, penyakit insufisiensi adrenal (Addison’s disease), serta penyakit Cushing.

Selain itu deksametason memiliki efek anti radang yang sangat kuat karena mampu menghambat enzim fosfolipase yang berperan dalam terjadinya radang.

Serta menghambat pelepasan vasoaktif dan faktor kemoatraktif serta faktor lain yang berperan dalam peradangan yaitu interleukin (IL-1, IL-2, IL-3, IL-6) dan TNF-α.

Baca Juga: Inilah 8 Minuman Paling Aneh dan Menjijikan, Tapi Masih Juga Diminum, Berani Coba?

Deksametason sendiri juga sering disalahgunakan yaitu ditambahkan pada jamu tradisional untuk pegal linu tanpa memperhitungkan dosis deksametason yang ditambahkan.

Sehingga dikenal oleh masyarakat sebagai jamu pegal linu yang manjur. Jamu seperti ini merupakan jamu yang ilegal karena membahayakan masyarakat dan dilarang diperjualbelikan.

Adapun penggunaan deksametason harus dalam pemantauan dokter mengingat efek samping yang terjadi sangat berbahaya.

Baca Juga: Pecah Perang? Tak Tahan Lagi dengan Ulah Tiongkok di Laut China Selatan, Amerika Gelar Operasi Tempur 2 Kapal Perangnya Sementara 3 Kapal Induk Sudah Berjaga di Bibir Perairan Konflik Itu

Efek samping yang terjadi pada pemakain deksametason terjadi akibat dari efek yang memang dimiliki oleh deksametason yaitu efek metabolic dan katabolic pada tulang, otot, jaringan ikat, saraf, saluran pencernaan, pertumbuhan dan paru-paru.

Terdapat efek samping yang sering dialami oleh pengguna kortikosteroid termasuk deksametason jika digunakan dalam waktu jangka panjang, atau dosis yang besar.

Baca Juga: Rela Antarkan Hingga Keluar Kota Bandung, Driver Ojol Tak Sadar Bawa Penumpang Perempuan yang Sudah Meninggal 4 Tahun Lalu Hingga Bikin Risa Saraswati Sampai Lakukan Hal Ini

Obat Dexamethasone yang disebut ampuh lawan virus corona
Sumber: Goapotik

Obat Dexamethasone yang disebut ampuh lawan virus corona

Efek samping

Tulang: pengeroposan tulang, gangguan otot

Saluran pencernaan: ulkus peptikum/radang lambung, radang pankreas, perlemakan hati

Imun: penurunan fungsi imun

Jantung dan pembuluh darah: hipertensi, gangguan irama jantung, penumpukan plak di jantung

Mata: glukoma, katarak

Baca Juga: Satu Per Satu Anggota Keluarga Positif Corona Sehabis Gelar Pesta Pernikahan, Ibu Pengantin Meninggal dan Ayah Kandung Kritis, Begini Kronologinya

Kulit: tumbuhnya banyak bulu, atrofi kulit, jerawatan, penumpukan jaringan lemak di bahu dan wajah

Hormon: diabetes, peningkatan berat badan, gangguan hormone reproduksi

Perilaku: sulit tidur, gangguan kejiwaan, gangguan ingatan dan emosi

Dilarang ikut-ikutan konsumsi secara illegal

Kesimpulannya, mengingat efek samping yang sangat berbahaya, maka penggunaan deksametason harus diawasi secara ketat oleh dokter.

Masyarakat diimbau tidak membeli deksametason tanpa resep dokter, sebagaimana saat ini deksametason tablet maupun injeksi sudah diperjual belikan secara online melalui situs-situs belanja online.

Baca Juga: Aksi Beraninya Gagalkan Perang Jadi Sorotan Dunia, Inilah Foto Detik-detik Pasukan TNI Hadang Tank Merkava Israel di Perbatasan Lebanon

Untuk pengobatan Covid-19, deksametason hanya diberikan pada kasus Covid-19 berat dan kritis yang dirawat di rumah sakit.

"Masyarakat tidak perlu ikut-ikutan konsumsi deksametason jika tidak ingin mengalami efek samping yang berbahaya," ujarnya.

"Jika orang sehat konsumsi deksametason malah daya tahan tubuh turun sehingga mudah terkena infeksi apa saja termasuk Covid-19," tandas Ika.

Baca Juga: Tahun 2020 Penuh Cobaan, Wabah Corona Belum Selesai Gunung Merapi Meletus Hingga Gempa Guncang Laut Selatan, Ramalan Anak Indigo Tentang Nasib Indonesia Terbukti?

Luthfia Ayu Azanella/Albertus Adit

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dexamethasone Diklaim Ampuh untuk Covid-9, Ini Imbauan IDI"

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest