Follow Us

Misteri Penyerangan Nus Kei Terbongkar, John Kei Perintahkan Anak Buah Bunuh Pamannya Sendiri Itu Gegara Masalah Ini, Kini Dijerat Pasal Berlapis

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 23 Juni 2020 | 06:55
John Kei
Tribunnews/Herudin

John Kei

Fotokita.net - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, John Kei memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Nus Kei dan anggota Nus Kei berinisial ER karena kecewa atas tidak meratanya uang hasil penjualan tanah.

Perintah John Kei tersebut terungkap setelah polisi memeriksa ponsel anak buah John. Selain memerintahkan membunuh Nus Kei, anak buah John Kei terlebih dahulu melemparkan ancaman melalui pesan singkat.

"Kita membuka HP pelaku ini, di mana ada perintah dari John Kei ke anggotanya, indikator dari pemufakatan jahat adanya perencanaan pembunuhan terhadap Nus kei dan ER atau YDR," kata Nana dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube Polda Metro Jaya, Senin (22/6/2020).

Baca Juga: Terbongkar, John Kei Nekat Kerahkan Anak Buah untuk Serang Pamannya Sendiri Nus Kei Bermula dari Masalah Ini, Kini Napi yang Baru Bebas Itu Hadapi Ancaman Hukuman Mati

ER dilaporkan tewas dibacok saat diserang oleh anggota John Kei di daerah Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (21/6/2020).

"Penganiayaan diduga dilakukan oleh kelompok John Kei, berjumlah 5 sampai 7 orang terhadap kelompok Nus Kei yang terjadi di wilayah Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat," ujar Nana.

"Satu orang meninggal dunia atas nama ER, yang bersangkutan meninggal karena luka bacok di beberapa tempat," lanjutnya.

Baca Juga: Siapakah Nus Kei? Pemilik Rumah di Green Lake City yang Diobrak-abrik Anak Buah John Kei Ternyata Masih Tercatat Sebagai Keluarga Dekat, Begini Kondisinya Sehabis Diserang

Duduk perkara kasus penyerangan kelompok John Kei terhadap Nus Kei di Perumahan Green Lake City, Tangerang, Minggu (21/6/2020).

Diketahui, John Kei dan Nus Kei masih memiliki hubungan kekerabatan.

Nus Kei merupakan paman dari John Kei.

Penyerangan dengan target Nus Kei ini terjadi karena adanya ketidakpuasan pembagian hasil penjualan tanah.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest