Fotokita.net - Di sela video ucapan Selamat hari Raya Idul Fitri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin apabila masyarakat tetap disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan, maka pandemi Covid-19 ini akan segera berakhir.
"Saya yakin, bersama-sama kita bangsa Indonesia akan mampu melewati ujian berat ini," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk memprioritaskan keselamatan dalam merayakan hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
Presiden Jokowi mengatakan, hari raya Lebaran pada tahun ini ini dirayakan dengan cara yang berbeda karena adanya pandemi Covid-19.
"Menuntut pengorbanan kita semua untuk tidak mudik dan tidak bersilaturahim seperti biasanya," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (23/5/2020).
Ia mengatakan, Lebaran tanpa mudik dan tanpa berkumpul bersama keluarga memang sangatlah berat. Ia sendiri pun merasakannya.
Kendati demikian, hal tersebut harus dilakukan demi keselamatan bersama.
"Keselamatan handai taulan dan sanak saudara tentu lebih penting dan harus menjadi prioritas kita semua," ujar dia.
Video ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri dari Presiden Jokowi itu rupanya ditelisik oleh pakar telematika Roy Suryo.
Akibatnya mantan menteri kembali menjadi perbincangan netizen.
Kali ini gara-gara kicauannya terkait video ucapan selamat Idul Fitri 1441 H dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kicauan Roy Suryo itu berisi analisisnya terhadap video tersebut.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini juga menyoroti sejumlah benda yang ada di video.
Di saat orang-orang berbahagia merayakan Idul Fitri, Roy Suryo justru sibuk menganalisis video tersebut.
Tak heran kalau hasil analisisnya banjir cibiran netizen.
Selain itu, Roy Suryo juga menerima sindiran dari Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir.
Seperti yang diketahui, Presiden Jokowi mengunggah video ucapan selamat Idul Fitri 1441 H di semua akun media sosialnya.
Mulai dari Instagram, Twitter, hingga Facebook.
Video tersebut diawali dengan suara lantunan takbir dengan menyorot bangunan Istana Bogor.
Setelah itu tampak Presiden Jokowi dan Iriana yang duduk di meja dengan makanan.
Jokowi yang mengenakan kopiah hitam dengan kemeja berwarna senada dengan Iriana mengucapakan selamat Idul Fitri 1441 H.
"Assalamualaikum
bapak ibu dan suadara sekalian hari raya Idul Fitri kali ini kita rayakan dengan cara berbeda karena menuntut pengorbanan kita semua untuk tidak mudik dan tidak dapat bersilaturahmi seperti biasanya,
saya merasakan hal ini sangat berat tapi keselamatan saudara-saudara tentu lebih dan harus jadi prioritas kita semua, saya yakin kita bersama mempu melewati ujian berat ini," kata Jokowi di video.
Roy Suryo bukan menanggapi soal ucapan Jokowi, melainkan sejumlah benda yang ada di video tersebut.
Roy Suryo menduga video itu dibuat hanya settingan semata.
"Tweeps,
Bagus ini Video Ucapan Selamat Hari Raya dari Pak @jokowi & Ibu Iriana, dibuat Siang hari di Istana Bogor, diawali "Bird-eye-View" Drone s/d "masuk" ke Ruangan.
Semoga Ketupat, Makanan & Minuman yg ada di Meja itu "Asesoris Shooting" saja ya, khan kemarin2 Masih Puasa?" tulis Roy Suryo.
Roy Suryo menyoroti pencahayaan yang terpantul di benda-benda dekat Jokowi, satu di antaranya panci di belakang Jokowi.
"Tweeps,
Begini Teknis Ilmiah-nya:
- Istana Bogor BEV (Bird-eye-View), Kijang2, Danau: Jelas Siang Hari
- Ruangan: Sinar Matahari di Jendela
- Pak @jokowi & Ibu Iriana: Ada Side-Light Sangat kuat & Rata dari Kanan, Sifat Daylight, bukan Tungsten (Lampu)
(Kuliah Tata Cahaya, 6 SKS)," tulis Roy Suryo.
"Tweeps,
Makanya karena saya masih yakin Pak @jokowi & Ibu Iriana juga baru ber-Lebaran mulai hari ini,
maka Semua Makanan, Minuman, Ketupat, bahkan Tempat Lauk dibelakang itu hanya "Asesoris shooting / Property" saja,
karena secara Teknis Fotografis shooting dilakukan Siang Hari." tulis Roy Suryo.
Roy Suryo menganggap semestinya video Presiden Jokowi harus sempurna tanpa ada kesalahan.
"Tweeps,
Meski tetap bisa juga dalam Ruangan ditambahkan Lampu2 yg bersifat DayLight (tampak Box + Barn-door-nya di Refleksi belakang),
Namun Shooting tetap kemungkinan siang hari dgn Makanan/Minuman sbg "Property" saja.
Makanya Next BPMI harus cermat, karena Presiden hrs Perfect," kata Roy Suryo.
Roy Suryo lantas mendapat banyak kritik atas analisis yang ia buat.
"Tweeps,
Ada bbrp #Pekingese langsung Menyalak di hari 1 Lebaran,
Padahal justru maksud kita2 Mengkritisi Video Presiden +62 yg harusnya kita banggakan tsb justru agar Tdk muncul lagi kesalahan2.
Sejak awal saya bilang Video-nya Bagus, Makanya percaya itu hanya "Property shooting" tulis Roy Suryo.
Roy Suryo berkukuh analisisnya diperkuat dengan kejanggalan pada panci di belakang Jokowi.
"Tweeps, Gusti Allah tidak Sare,
Ketika #Pekingese masih saja Kudet bisanya cuman nyalak "Ponca, panci" yg sdh Inkracht (bhkn kena Karma).
Disinilah kebesaranNYA,
Kuncinya justru di PANCI.
Meski ada REFLEKSI Lampu DayLight (1,2) tapi Ada Jendela dgn Sinar Matahari (A,B). Ha-3x" tulis Roy Suryo.
Soal analisis Roy Suryo terkait video ucapan selamat Idul Fitri 1441 H dari Jokowi, Gus Nadir memberi tanggapannya.
Gus Nadir menekankan, analisis Roy Suryo sama sekali tidak penting.
"Om Roy, kalaupun anda benar, gak penting yg anda bahas itu.
Mau siang hari, asesoris, kapan shootingnya kek.
itu gak ngefek kepada kebijakan pemerintah.
Fokus pada kebijakannya.
jgn sosoknya.
Lagipula makanan dan minuman di meja tidak disantap oleh Kepala Negara dan ibu Negara." tulis Gus Nadir. (Kompas.com/Tribunnews.com)