Follow Us

China Pontang-panting Tekan Angka Kasus Corona di Semua Provinsi, Negara Tetangganya Malah Santai Abaikan Protokol Kesehatan Tapi Sukses Tekan Penyebaran Virus Mematikan Itu: Kok Bisa?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 25 Mei 2020 | 20:12
Kasus virus corona kembali ditemui di kota Wuhan, China.
NPR.org

Kasus virus corona kembali ditemui di kota Wuhan, China.

Penerbangan domestik juga telah kembali ke 60 persen dari tingkat sebelum krisis, menurut regulator penerbangan sipil China.

Banyak situs wisata dibuka lagi, seperti Beijing Forbidden City dan Disneyland Shanghai.

Sementara itu Reuters mengabarkan, China dan Korea Selatan telah berkonsultasi dengan Jepang untuk melonggarkan kontrol perbatasan pada beberapa pelancong, guna menghidupkan kembali bisnis di antara ketiga negara tersebut.

Keadaan darurat akibat pandemi Covid-19 di Jepang hampir berakhir dengan kemunculan kasus baru berkurang tajam menjadi belasan orang.

Jepang mampu mencapai level tersebut, meskipun sebagian besar kebijakan di sana mengabaikan pedoman standar pemutusan rantai penyebaran virus corona.

Lihat saja, tidak ada batasan yang diterapkan pada pergerakan penduduk, dan bisnis dari restoran hingga penata rambut tetap buka.

Tidak ada aplikasi berteknologi tinggi yang melacak pergerakan orang, ditambah tak ada pusat pengendalian penyakit.

Dan, bahkan ketika negara-negara berlomba melakukan pengujian, Jepang hanya menguji 0,2 persen dari populasinya -salah satu tingkat terendah di antara negara-negara maju.

Baca Juga: Anak Jokowi Dapat Tantangan Tukar Nasib dengan Netizen Pengangguran, Jawaban Menohok Kaesang Langsung Bikin Si Penantang Terdiam Seribu Bahasa: Saya Tunggu!

Jepang iri dengan Indonesia.

Jepang iri dengan Indonesia.

Namun toh, Jepang mampu meratakan kurva penyebaran virus dengan 17.000 kasus dan 826 kematian di negara dengan penduduk 126 juta.

Capaian tersebut merupakan angka terbaik di antara kelompok tujuh negara maju. Di Tokyo, kota yang padat penduduk di Jepang, banyak kasus infeksi turun menjadi satu digit pada beberapa hari belakangan.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest