Follow Us

Cuma Pakai Bra dan Celana Dalam di Balik APD yang Tembus Pandang, Rupanya Begini Alasan Perawat Muda Kenakan Pakaian yang Bikin Iman Tergoda Itu

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 22 Mei 2020 | 04:22
Ilustrasi APD atau Alat Pelindung Diri.
kompas.com

Ilustrasi APD atau Alat Pelindung Diri.

Fotokita.net - Di tengah pandemi virus corona yang belum lagi berkesudahan, ada-ada saja kelakuan tenaga medis yang menangani pasien kasus Covid-19.

Maklum, ada banyak tenaga medis yang bekerja keras di antara lonjakan pasien corona di sejumlah negara.

Seorang perawat yang merawat pasien corona difoto mengenakan hanya pakaian dalam di balik APD yang tembus pandang.

Wanita Rusia yang tidak disebutkan namanya itu bekerja di bangsal Covid-19, hanya merawat pasien pria, di sebuah rumah sakit di Tula, Rusia.

Gambar itu dengan cepat menjadi viral, karena dia terlihat mengenakan bra hitam dan celana dalam yang matching saat dia tengah menulis kondisi pasien.

Tetapi kepala rumah sakit tidak merasa senang dan menghukum perawat tersebut karena "tidak mematuhi persyaratan untuk pakaian medis".

Baca Juga: Kabar Kurang Enak Kembali Beredar, BMKG Deteksi Adanya Bibit Cuaca Ekstrem di 6 Wilayah Hingga Timbulkan Angin Kencang dan Banjir Bandang: Prediksi Terbukti di Daerah Ini

Seorang perawat pasien corona tertangkap kamera hanya mengenakan pakaian dalam di balik hamzatnya.
Wuhan Central Hosiptal/ Weibo

Seorang perawat pasien corona tertangkap kamera hanya mengenakan pakaian dalam di balik hamzatnya.

Perawat berusia 20-an tersebut mengatakan bahwa dia "terlalu panas" mengenakan seragam perawatnya di balik hazmat.

Dia mengatakan kepada manajernya di Rumah Sakit Klinik Regional Tula bahwa dia tidak menyadari APD yang dia kenakan ketika merawat pasien corona sangat transparan.

Kementerian kesehatan regional melaporkan bahwa "sanksi disiplin diterapkan pada perawat departemen penyakit menular yang melanggar persyaratan (seragam)".

Awalnya para pemimpinnya mengatakan wanita itu mengenakan "pakaian dalam" tetapi kemudian mengoreksi bahwa dia memakai "pakaian renang" di balik hazmat itu.

Baca Juga: Terlalu Sibuk Awasi Asteroid yang Kabarnya Tabrak Bumi di Pertengehan Ramadhan, Ahli Kembali Umumkan Kabar Kurang Enak: Ada Benda Langit yang Dekati Planet Kita Jelang Lebaran

Perawat Rusia pakai bikini dibalik APDnya.
screen shot Twitter

Perawat Rusia pakai bikini dibalik APDnya.

Perawat tersebut hingga kini belum berbicara secara terbuka tentang insiden itu dan rincian yang tepat dari tindakan disipliner belum diungkapkan.

Seorang pasien mengatakan tidak ada yang merasa keberatan dari pria di bangsal coronavirus namun mengakui ada sedikit "rasa malu".

Seorang pembaca koran lokal Tula News memberi selamat kepada perawat itu.

Perawat wanita yang hanya memakai pakaian dalam di balik hazmatnya karena kepanasan.
Tulskie Novostie

Perawat wanita yang hanya memakai pakaian dalam di balik hazmatnya karena kepanasan.

"Setidaknya seseorang memiliki selera humor dalam kenyataan yang suram ini," kata Sergey Ratnikov.

"Kenapa mesti ditegur?" tanya Albert Kuzminov.

Pendukung lainnya berkata: “Semua orang meneriakinya, tetapi tidak ada yang memperhatikan bahwa dia berpakaian seperti ini karena panas."

"Mungkin kamu perlu berteriak pada manajemen ... 'karena tidak ada AC yang berfungsi normal di sini!'"

Baca Juga: Terjadi Lagi, Sekolah Kembali Buka: 2 Siswa Ketahuan Positif Corona. Seketika 75 Sekolah Langsung Pulangkan Guru dan Anak Didiknya

Marina Astakhova memposting: "Bagus sekali, ia membangkitkan suasana hati para pasien."

Sementara Valery Kapnin menulis: “Mengapa menghukum perawat, justru Anda perlu menghadiahinya."

"Melihat penampilannya, tidak ada pasien yang ingin mati!"

Baca Juga: Dikabarkan Pindah Keyakinan Ikuti Agama Sang Suami, Artis Cantik Kelahiran Amerika Nekat Menikah di Usia Belia: Kini Sedang Hamil Anak Ketiga

Tula Pressa

Baca Juga: Tebar Utang Senilai Rp 5.000 Triliun ke Banyak Negara, Kini China Diambang Kebangkrutan di Tengah Pandemi yang Tak Kunjung Berakhir: Ternyata Inilah Penyebabnya

Sampai dengan hari Selasa, Rusia memiliki total 299.941 kasus infeksi covid-19, dengan jumlah kematian resmi 2.837.

Banyak ahli percaya, statistik Rusia jauh di bawah tingkat sebenarnya dari kematian yang sesungguhnya.

Secara resmi, Tula memiliki 2.637 infeksi dengan 19 kematian. (Ervananto Ekadilla/Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest